Jumat 15 Sep 2023 13:31 WIB

Dosen UMM Bantu Tingkatkan Literasi di Korea Selatan

Pancasila adalah pondasi kuat untuk membangun karakter dan moral siswa.

Rep: Wilda Fizriyani / Red: Gita Amanda
 Tim dosen dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan pengabdian di Rumah Muslimah Indonesia (Rumaisa) School, Korea Selatan dengan sistem daring. (ilustrasi)
Foto: umm
Tim dosen dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan pengabdian di Rumah Muslimah Indonesia (Rumaisa) School, Korea Selatan dengan sistem daring. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tim dosen dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan pengabdian di Rumah Muslimah Indonesia (Rumaisa) School, Korea Selatan, dengan sistem daring. Tim yang terdiri atas tiga dosen ini berupaya membantu para guru untuk meningkatkan gerakan literasi berbasis profil pelajar Pancasila dan memotivasi anak agar tumbuh menjadi warga dunia yang berwawasan luas.

Ada tiga dosen yang tergabung dalam tim itu, yakni Arinta Rezty Wijayaningputri, Innany Mukhlishina, dan Mutyas Galuh Danawati. Ketua tim, Arinta Rezty Wijayaningputri, menjelaskan, fokus utama pengabdian ini adalah memasukkan nilai-nilai kehidupan, terutama nilai-nilai Pancasila. 

Baca Juga

Menurutnya, Pancasila adalah pondasi kuat untuk membangun karakter dan moral siswa. Ada beberapa materi yang sudah diberikan untuk berkontribusi memberikan pemahaman lebih. "Misalnya saja, pada materi pertama yang mengkaji ketentuan penulisan cerita anak berbasis profil pelajar Pancasila," katanya.

Arinta juga menjelaskan bagaimana langkah, ketentuan hingga format penulisan yang sesuai. Para guru yang menjadi peserta juga diajak untuk praktik sehingga dapat langsung mengerti dan lebih paham. 

Tim dosen juga membahas terkait gerakan literasi sekolah berbasis profil pelajar pancasila. Beberapa profil pelajar pancasila di antaranya beriman dan bertakwa kepada Tuhan, berakhlak mulia, kritis, mandiri, gotong royong, kreatif,dan berkebinekaan global.

Pengabdian itu diapresiasi oleh Kepala Sekolah Rumaisa School Ninda Ekaristi. Dia berharap, program pengabdian dari berbagai universitas terutama UMM dapat menjawab tantangan-tantangan pendidikan. Apalagi melihat bahwa para guru Rumaisa School merupakan seorang ibu dan istri. 

Ia menilai pertemuan tersebut sangat baik dan menarik, terutama terkait berbagi pengalaman. Kegiatan seperti itu dirasa bisa memberikan kontribusi mencerdaskan anak-anak di Korea Selatan. "Utamanya anak-anak hasil perkawinan campuran sehingga mereka bisa mengenal Indonesia dan Pancasila," katanya dalam pesan resmi yang diterima Republika.co.id. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement