REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tim gabungan akan menyiapkan drone dan pendinginan (mop up) di kawasan Gunung Bromo pada Jumat (15/9/2023). Langkah ini bertujuan memastikan tidak ada titik api di area bekas kebakaran.
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (BB TNBTS), Septi Eka Wardhani mengatakan, titik api dilaporkan sudah padam seluruhnya pada Kamis (14/9/2023) malam. Meskipun demikian, pihaknya perlu memastikan kembali tidak ada titik api yang tertinggal di area bekas kebakaran.
Sebagaimana diketahui, kawasan Gunung Bromo hingga Desa Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang sempat diguyur gerimis pada Kamis (14/9/2023). Kemudian pada siang harinya dilaporkan cuaca sempat mendung. Meksipun demikian, tim tetap melakukan pembasahan atau pendinginan di area bekas kebakaran melalui jalur darat.
Septi tidak menampik hujan berhasil membantu mendinginkan dan mengendapkan abu. "Diharapkan dengan hujan akan membantu mop up sehingga bara-bara yang mungkin masih tersisa akan mati," kata dia saat dikonfirmasi Republika.
Perihal rencana jadwal pembukaan wisata Gunung Bromo, Septi menyatakan, saat ini pihaknya masih harus melakukan pemadaman terlebih dahulu. Langkah ini harus dilakukan agar wisatawan yang mengunjungi Gunung Bromo benar-benar aman. Namun, dia berharap pembukaan tersebut dapat segera dilakukan dalam waktu dekat.
Sebelumnya, Kepala BB TNBTS Hendro Wijanarko mengatakan, pemadaman api di sejumlah titik sebenarnya sudah berhasil dikendalikan pada Senin (11/9/2023). Namun karena angin kencang yang mencapai 40 knot pada Selasa (12/9/2023), proses pemadaman lewat udara termasuk pembasahan area bekas kebakaran terhambat. Alhasil, proses pemadaman dan pembasahan lebih mengutamakan jalur darat.
Saat itu, kata dia, masih ada dua titik api yang perlu dipadamkan dan dibasahkan oleh tim. Kedua titik yang terlihat asapnya ini berada di area Gunung Mungal dan Pusung Loreng.