Rabu 13 Sep 2023 16:13 WIB

Jatah Ritase Ditambah, 5.000 Ton Sampah Kota Bandung Telah Terangkut ke Sarimukti

Setelah penambahan zona darurat TPA Sarimukti, peningkatan melebihi 100 persen.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Friska Yolandha
Petugas membuat akses jalan pada pembangunan tempat pembuangan sampah sementara (TPS) darurat di seputaran Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gedebage, Kota Bandung, Selasa (12/9/2023). TPS Darurat yang berada di lokasi yang sebelumnya sempat direncanakan menjadi lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) ini dapat menampung 30.000 meter kubik atau 10.000 ton sampah. Pembangunan TPS darurat tersebut sebagai salah satu upaya menanggulangi sampah di Kota Bandung yang semakin menumpuk sejak terbakarnya TPA Sarimukti.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Petugas membuat akses jalan pada pembangunan tempat pembuangan sampah sementara (TPS) darurat di seputaran Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gedebage, Kota Bandung, Selasa (12/9/2023). TPS Darurat yang berada di lokasi yang sebelumnya sempat direncanakan menjadi lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) ini dapat menampung 30.000 meter kubik atau 10.000 ton sampah. Pembangunan TPS darurat tersebut sebagai salah satu upaya menanggulangi sampah di Kota Bandung yang semakin menumpuk sejak terbakarnya TPA Sarimukti.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kasubag UPT DLHK Kota Bandung Oki mengatakan, sejak pembukaan kembali TPA Sarimukti, pada Jumat 1 September 2023 lalu, hingga Senin 11 September 2023 lalu Kota Bandung hanya dapat mengirim sekitar 4.300 ton sampah saja. Sedangkan pada Selasa (12/9/2023) kemarin, sampah yang diangkut bertambah signifikan dan menjadi kiriman terbanyak. 

Dia mengatakan, setelah adanya musibah kebakaran yang berimbas pada pembatasan kiriman sampah, selama lebih dari sepekan, Kota Bandung hanya mampu mengirim rata-rata 300-400 ton saja per hari. Sedangkan setelah adanya penambahan zona darurat di TPA Sarimukti, pengiriman meningkat lebih dari 100 persen menjadi 700 ton dalam sehari. 

Baca Juga

"Hari kemarin dengan kuota baru 700 ton, sebelumnya 11 hari hanya 4.300 ton. kemarin itu ritase terbanyak setelah kebakaran (TPA Sarimukti)," kata Oki kepada Republika.co.id, Rabu (13/9/2023). 

Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, Kota Bandung mendapatkan penambahan jatah pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti, dari 1.141 menjadi 4.000 ritase. Kota Bandung, kata Ema, juga baru mencetak rekor pengiriman terbanyak, pascainsiden kebakaran yang menghanguskan TPA Sarimukti. 

"Alhamdulillah sekarang sudah ada 161 rit yang bisa diangkut. Jadi setelah kebakaran (TPA Sarimukti), mungkin ini ritasi paling banyak ya," kata Ema di Balai Kota Bandung, Rabu (13/9/2023).   

Ema berharap, kedepannya kondisi TPA Sarimukti dapat segera pulih sehingga ritase harian dapat kembali normal. Dia juga menambahkan, selama masa darurat ini, Kota Bandung mendapatkan tambahan kouta menjadi 4.000 ritase. 

Penambahan ritase ini, merujuk pada keputusan DLH Jakar untuk menambah kouta penerimaan sampah di TPA Sarimukti sebesar 23 ton atau 5.833 ritase untuk seluruh wilayah Bandung Raya. Kota Bandung sendiri mendapatkan jatah terbanyak, 4.000 ritase, Kota Cimahi 608 ritase, Kabupaten Bandung 770 ritase, dan Kabupaten Bandung Barat 455 ritase. 

"Ya mudah-mudahan ini bisa minimal bertahan, maksimum bisa ditingkatkan," kata Ema. 

"Saya tentunya support betul apa yang menjadi kebijakan dan langkah Pj Gubernur Jabar untuk percepatan penanganan masalah Sarimukti," sambungnya. 

Sebelumnya, Kasubag UPT DLHK Kota Bandung Oki mengatakan, Kota Bandung hanya mampu mengirimkan 95-100 ritase saja per hari. Jumlah ini, kata dia, belum dapat dikatakan normal, terlebih jika dibandingkan dengan kebutuhan ritase harian Kota Bandung. 

"Kalau yang terangkut, data sampai Ahad (3/9/2023) kemarin sebanyak 2000 an ton, ritase harian sekitar 95-100, masih belum normal," kata Oki saat dihubungi Republika.co.id, Senin (4/9/2023). 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement