REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Dua siswa SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta berhasil merebut juara dalam Kompetisi Sains Nalaria Realistik (KSNR), merupakan kompetisi sains tingkat nasional di Boash Convention Center (BCC), Jalan Atang Senjana Bantarsari, Ranca Bungur Bogor, Jawa Barat.
"Kedua siswa tersebut, yakni Dhanunrendra Mukti Widodo meraih medali perunggu dan uang pembinaan sebesar Rp 250 ribu dan Amira Hasna Ramadhani Rahayu meraih medali perak dengan uang pembinaan Rp 500 ribu," kata Kepala SMP Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta, Muhdiyatmoko, Selasa (12/9/2023).
Muhdiyatmoko mengapresiasi atas prestasi para siswa di kompetisi sains nasional, dan bangga serta bersyukur atas pencapaian para siswa. Ajang perlombaan ini pertama kali diikuti melalui seleksi Asesmen Sains Muhammadiyah kemudian diseleksi lagi, sehingga memperoleh empat siswa. Empat siswa tersebut mampu mewarnai perlombaan tingkat nasional.
Dia mengatakan keempat siswa yang menjadi delegasi sekolah karena lolos final kompetisi sains nasional berasal dari kelas VII dan VIII. Siswa kelas VII, yaitu Abrar Rasya Ajira, Arkana Haqqi Sandyo Pratomo, dan Dhanunrendra Mukti Widodo. Adapun siswa kelas VIII, yaitu Amira Hasna Ramadhani Rahayu.
"Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dengan prestasi pertama di bidang sains. Kami melakukan pembekalan rutin kurang lebih satu minggu. Prestasi ini, karena semangat kolaborasi antara tim IPA SMP Muh PK dan anak-anak," kata Nurul Fitria selaku koordinator lomba.
Nurul menambahkan segala cara dilakukan sekolah agar para siswa bisa memenangkan kompetisi di tingkat nasional. Sebelumnya, tepatnya awal Agustus, dirinya mengadakan penjaringan seleksi OSN tingkat sekolah. Bersama tim, pihaknya melakukan pembinaan para siswa untuk mempersiapkan berbagai macam perlombaan baik di tingkat kota, provinsi, nasional maupun internasional.
"Harapan atas prestasi yang diraih dalam perlombaan KSNR adalah prestasi ini, menjadi pembuka dan penyemangat dalam menumbuhkan prestasi lain di tingkat nasional bahkan internasional," katanya.
Amira mengaku senang dan mengungkapkan rasa terima kasih atas pendampingan dari guru sehingga bisa mendapatkan medali kemenangan. Karena, perlombaan ini, pertama kalinya diikuti di tingkat nasional.
"Kata kunci untuk sukses dalam perlombaan adalah sering bertanya terhadap materi yang belum paham kepada guru pembimbing. Saya mengucapkan terima kasih kepada pada ustadzah dan ustadz yang telah memberikan pembekalan dan membedah teori lomba," katanya.