Kamis 07 Sep 2023 19:26 WIB

Dua Kapal Dihantam Ombak, BPBD Blitar dan Basarnas Cari Delapan ABK

Pencarian rencananya dilakukan sesuai dengan tenggat waktu hingga satu pekan.

Ilustrasi Kapal Tenggelam
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Kapal Tenggelam

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Jawa Timur, dengan Basarnas fokus melakukan pencarian delapan anak buah kapal (ABK) dari dua kapal yang diduga tenggelam di Pantai Gayasan, Kecamatan Bakung.

Kepala BPBD Kabupaten Blitar Ivong Bettryanto mengemukakan langsung koordinasi dengan Basarnas setelah mendapatkan laporan tentang adanya dua kapal yang dihantam ombak di Pantai Gayasan, Blitar.

Baca Juga

"BPBD sudah menerjunkan anggota untuk membantu kegiatan pelaksanaan SAR pencarian dari ABK yang diduga hilang di pantai. Untuk kegiatan SAR ini komandonya di bawah Basarnas. Yang terlibat ada dari Basarnas, BPBD Kabupaten Blitar, potensi SAR di kecamatan, TNI/Polri serta dari unsur masyarakat," katanya, Kamis (7/9/2023).

Ia mengatakan, pencarian ABK itu dilakukan sejak awal ada laporan. Masyarakat juga spontan ikut serta melakukan pencarian hingga tim dari Basarnas datang ke lokasi pantai.

Ivong juga mengatakan pencarian sudah dilakukan namun hingga kini korban belum ditemukan. Pencarian rencananya dilakukan sesuai dengan tenggat waktu hingga satu pekan.

Menurut dia, untuk pencarian memang di koordinator oleh Basarnas yang secara sarana dan prasarana serta personel lebih menguasai dalam kejadian penanganan kecelakaan di laut.

Namun, untuk BPBD Kabupaten Blitar membentuk posko di lokasi dekat dengan kejadian. Posko menerima informasi termasuk dari aduan keluarga terkait dengan kejadian kecelakaan di laut itu.

"Untuk kecelakaan di laut, sarana dan prasarana, serta kapasitas SAR, sehingga Basarnas yang lebih menguasai. Untuk koordinasi di darat, kami bentuk posko. Pencarian korban dilakukan selama satu pekan, harapan kami delapan orang yang diduga tenggelam ini bisa ditemukan selamat," kata Ivong.

Data delapan korban yang belum ditemukan:

1. Asrofi, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek

2. Dio, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek

3. Juki, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek

4. Sutrisno, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek

5. Ali, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek

6. Manto, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek

7. Didik, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek

8. Imam, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek

Data-data korban 15 ABK yang selamat:

1. Sugianto (nakoda), Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek

2. Ginjol/Yulianto, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek

3. Amin, Desa Prigi, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek

4. Bahtiar, Desa Margomulyo, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek

5. Sukem, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek

6. Topan, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek

7. Sumiran, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek

8. Yoga, Desa Margomulyo, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek

9. Pendik, Desa Prigi, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek

10. Andika, Desa Prigi, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek

11. Hariadi, Desa Plosokandang, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung

12. Buang, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi

13. Sunardi, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek

14. Ipin, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek

15. Maimo, Desa Sawahan, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement