Rabu 06 Sep 2023 19:09 WIB

Nasdem Tegaskan tak Ganti Nama Koalisi Perubahan

Rapat konsolidasi pemenangan Anies-Muhaimin tak dihadiri PKS.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Bakal Calon Wakil Presiden sekaligus Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar berjabat tangan dengan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali saat tiba untuk melakukan pertemuan di Nasdem Tower, Jakarta, Rabu (6/9/2023). Pertemuan perdana antar parpol koalisi pasca deklarasi pasangan Capres/Cawapres Anies-Muhaimin tersebut membahas terkait rencana pemenangan pasangan Anies-Muhaimin pada Pilpres 2024. Dalam pertemuan tersebut turut juga diundang PKS namun hingga kedatangan Muhaimin Iskandar tidak ada satupun elite PKS yang nampak hadir.
Foto: Republika/Prayogi
Bakal Calon Wakil Presiden sekaligus Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar berjabat tangan dengan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali saat tiba untuk melakukan pertemuan di Nasdem Tower, Jakarta, Rabu (6/9/2023). Pertemuan perdana antar parpol koalisi pasca deklarasi pasangan Capres/Cawapres Anies-Muhaimin tersebut membahas terkait rencana pemenangan pasangan Anies-Muhaimin pada Pilpres 2024. Dalam pertemuan tersebut turut juga diundang PKS namun hingga kedatangan Muhaimin Iskandar tidak ada satupun elite PKS yang nampak hadir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali menegaskan partai pengusung Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar tetap menggunakan nama Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Ia pun tak setuju jika tagline "perubahan" itu diklaim merupakan gagasan dari Partai Demokrat.

"Sangatlah tidak pas kalau kata 'perubahan' diklaim oleh partai tertentu bahwa itu adalah gagasan mereka. Gagasan narasi perubahan itu adalah narasi yang memang dibawa Partai Nasdem ketika pertama kali Nasdem didirikan," ujar Ali di Nasdem Tower, Jakarta, Rabu (6/9/2023).

Baca Juga

Di samping itu, ia juga mengkonfirmasi bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak datang dalam rapat konsolidasi bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) hari ini. Namun, ia berharap PKS segera menyatakan dukungannya kepada pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar lewat rapat Majelis Syura PKS.

Apalagi, PKS sejak awal menjadi bagian dari Koalisi Perubahan yang mengusung Anies sebagai bakal calon presiden (capres). "Kami berharap sekali, bahwa tentunya dalam waktu tidak terlalu lama PKS akan memutuskan Cak Imin sebagai calon wakil presiden," ujar Ali.

Ia sendiri menghormati mekanisme PKS yang perlu menunggu Rapat Majelis Syura untuk memutuskan sikapnya pada Pilpres 2024. Namun, ia meyakini partai tersebut tetap menyatakan dukungannya kepada Anies.

"Artinya, mengenai cawapres akan dibicarakan pada mekanisme Partai Keadilan Sejahtera. Saya pikir itu kita tentunya sangat menghormati," ujar Ali.

Sebelumnya, anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan meminta partai politik pengusung Anies-Muhaimin mengganti nama Koalisi Perubahan. Sebab, ia memandang bahwa tagline perubahan merupakan gagasan dari partainya.

AHY sendiri mengatakan bahwa pihaknya mendambakan prinsip berpolitik yang baik. Bukan sikap yang menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan, tanpa mempedulikan etika dan kesetaraan.

Pengalamannya di militer juga mengajarkan, memegang teguh nilai dan etika keperwiraan. Sebab dalam kondisi perang bukan hanya seolah tentang menang atau kalah, tetapi juga soal cara bagaimana memenangkan peperangan tersebut.

"Kami memiliki harapan besar hadirnya perubahan dan perbaikan, bukan perubahan biasa, tetapi perubahan besar dan fundamental yang berlandaskan pada nilai-nilai dan etika," ujar AHY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (4/9/2023).

Kini, Partai Demokrat siap membuka ruang komunikasi dengan koalisi yang sudah ada saat ini. Komunikasi tersebut terlebih dahulu akan dibawa ke Majelis Tinggi Partai Demokrat untuk diputuskan bersama sebelum menjadi keputusan resmi.

"Dalam upaya memperjuangkan perubahan dan perbaikan itu, Demokrat akan berikhtiar untuk bergabung dengan koalisi lain yang memiliki kesamaan cara pandang, visi kebangsaan, dan etika politik," ujar putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement