Sabtu 02 Sep 2023 16:51 WIB

Pemkab Subang Jadikan Kopi Sebagai Komoditas Pertanian Unggulan

Kopi Subang menjadi komoditas bernilai ekspor.

Petani kopi di Desa Devisa Kopi di Subang.
Foto: Dok LPEI
Petani kopi di Desa Devisa Kopi di Subang.

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Pemerintah Kabupaten Subang, Jawa Barat, akan menjadikan kopi sebagai salah satu komoditas pertanian unggulan, karena kini kopi asal Subang sudah menebus pasar internasional.

"Sekarang ini Subang menjadi salah satu daerah dengan produksi kopi terbaik. Itu dibuktikan dengan ekspor kopi ke mancanegara, salah satunya ke Dubai," kata Kepala Dinas Pertanian Subang, Nenden Setiawati, saat kegiatan Festival Kopi dan Produk Pertanian, di Subang, Senin (2/9/2023).

Baca Juga

Ia menyampaikan, lahan pertanian yang ditanami komoditas kopi di Subang tersebar di sejumlah daerah. Di antaranya di Kecamatan Ciater, Kasomalang dan di daerah sekitar Tanjungsiang.

Menurut dia, perkebunan kopi yang dihasilkan dari wilayah Subang itu telah memasukkan pasar internasional. Atas hal itu, Dinas Pertanian Subang akan menjadikan kopi sebagai komoditas pertanian unggulan.

"Jadi ke depannya kami akan mengembangkan kopi robusta dan arabika agar menjadi produk unggulan di Subang," katanya.

Wakil Bupati Subang, Agus Masykur menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara penghasil kopi ketiga setelah Brazil dan Vietnam, dengan raihan 11,7 juta kantung pada tahun 2022.

"Jadi memang potensi kopi di Indonesia ini sangat memiliki peluang tinggi menjadi produk unggulan" katanya.

Ia mengatakan, kegiatan Festival Kopi ini merupakan bagian dari upaya pemkab untuk terus mengenalkan cita rasa kopi asal Subang. Jadi kegiatan itu harus memiliki korelasi dengan produktivitas para petani.

"Semoga kopi asal Subang ini bisa lebih dikenal lagi dan bisa diterima di pasar seluruh negara," katanya.

Sementara itu, pada Mei 2023 lalu, Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, melepas ekspor puluhan ton komoditas kopi asal Subang ke dua negara di Timur Tengah, yakni Mesir dan Lebanon.

Jumlah kopi yang diekspor ini masing-masing sebanyak 25 ton ke dua negara di Timur Tengah tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement