Sabtu 02 Sep 2023 14:30 WIB

KAI Upayakan Perjalanan LRT Jabodebek Semakin Mulus

LRT Jabodebek merupakan transportasi berbasis rel tanpa masinis yang pertama.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Erdy Nasrul
Warga menaiki moda transportasi Light Rail Transit (LRT) Jakarta Bogor Depok Bekasi (Jabodebek).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga menaiki moda transportasi Light Rail Transit (LRT) Jakarta Bogor Depok Bekasi (Jabodebek).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — LRT Jabodebek kini hampir sepekan beroperasi sejak diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 28 Agustus 2023. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI kini tengah mengupayakan perjalanan LRT Jabodebek semakin mulus. 

“Saat ini, KAI dan seluruh stakeholders terus melakukan langkah - langkah progresif terhadap teknologi LRT Jabodebek . Sehingga saat pengoperasian secara penuh nantinya perjalanan LRT Jabodebek semakin mulus dan presisi dapat melayani masyarakat dengan maksimal,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (2/9/2023). 

Baca Juga

Sejak beroperasi dengan jam operasional terbatas, LRT Jabodebek melayani hingga sekitar 96 ribu penumpang per 1 September 2023. Beberapa kendala juga kerap terjadi mulai dari gangguan listrik hingga macetnya pintu rangkaian saat beroperasi. 

LRT Jabodebek merupakan transportasi berbasis rel tanpa masinis yang pertama kalinya hadir melayani masyarakat Indonesia. Dalam pengoperasiannya, Joni menekankan, LRT Jabodebek menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3. 

Sistem CBTC merupakan pengoperasian kereta berbasis komunikasi sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis. Selain itu juga disupervisi juga secara otomatis dari pusat kendali operasi atau Operation Control Center (OCC).

Jika terjadi gangguan sarana atau prasarana, Joni mengatakan, petugas Train Attendant akan mengambil alih pengoperasian kereta secara manual dengan kecepatan terbatas. LRT Jabodebek beroperasi mengikuti jadwal yang telah diunggah ke sistem persinyalan di OCC. 

Seluruh operasional LRT Jabodebek kemudian berjalan secara otomatis dengan mengikuti jadwal yang telah ditetapkan. “Operator pada OCC memantau jalannya LRT dan hanya akan mengintervensi jika ditemukan ketidaksesuaian seperti adanya keterlambatan, gangguan suplai daya, dan sebagainya," ujar Joni.

Penggunaan GoA 3 untuk LRT Jabodebek telah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KP 765 Tahun 2017. Joni menegaskan, KAI berkomitmen untuk memenuhi ketentuan teknis, operasional, serta keselamatan LRT Jabodebek sesuai dengan kriteria desain yang diatur dalam regulasi pemerintah tersebut.

Dari segi keselamatan, LRT Jabodebek juga dilindungi oleh Automatic Train Protection (ATP) serta Interlocking and Zone Controller. Dengan adanya ATP tersebut, Joni memastikan, LRT Jabodebek terlindungi dari over speed dan jaminan pengereman yang andal.

Keunggulan lain dari GoA 3 adalah seluruh operasi kereta dilakukan secara otomatis sehingga mengurangi potensi kecelakaan akibat human error. “Ini meningkatkan akurasi jadwal kereta, dan dapat mengoptimalkan jadwal perjalanan,” ucap Joni. 

Pengoperasian kereta dengan sistem CBTC GoA 3 yang digunakan pada LRT Jabodebek juga telah diterapkan di belahan dunia lainnya. Beberapa diantaranya seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Singapura, Spanyol, Inggris, Brazil, dan negara lainnya.

Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardoyo mengatakan minat masyarakat menggunakan LRT Jabodebek terus meningkat. Hal tersebut dilihat dari bertambahnya penumpang setiap harinya. 

Kuswardoyo merinci, volume penumpang LRT Jabodebek pada Senin (28/8/2023) yaitu 6.475 penumpang. Lalu pada Selasa (29/8/2023) sebanyak 28.381 penumpang, pada Rabu (30/8/2023) sebanyak 30.519 penumpang, dan jumlahnya semakin meningkat pada Kamis (31/8/2023 yaitu 31.051 penumpang.

“Staisun yang paling banyak melayani penumpang yaitu Stasiun Dukuh Atas dan Harjamukti,” ucap Kuswardoyo. 

Dengan meningkatnya jumlah penumpang, Joni mengimbau penumpang dapat menggunakan fasilitas prioritas di stasiun dengan bijak sesuai dengan peruntukkannya. Kuswardoyo juga mengimbau pemakaian eskalator yakni sisi kiri untuk berdiam dan sisi kanan untuk mendahului.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement