REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mengatakan, dengan beroperasinya Light Rail Transit (LRT) Jabodebek diharapkan dapat mengurangi kemacetan di DKI Jakarta. Pihaknya mengimbau masyarakat yang bepergian bisa menggunakan transportasi umum yang sudah disediakan pemerintah tersebut.
"Setiap hari jumlah kendaraan bermotor yang masuk ke Jakarta sebanyak 997.669 kendaraan dan 77,2 persennya adalah kendaraan roda dua. Dari jumlah tersebut, memang yang terbesar itu di dua kawasan. Pertama adalah Depok dan Bogor, kota ini tertinggi. Kedua dari Bekasi dan ketiga dari kawasan Tangerang," kata Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo kepada wartawan di Jakarta pada Rabu (30/8/2023).
Dia menjelaskan, beroperasinya LRT Jabodebek diharapkan bisa memudahkan masyarakat dari Bogor, Depok, Bekasi yang melakukan mobilitas ke Ibu Kota. Syafrin mengaku akan menggandeng Dishub Bodebek untuk menyediakan transportasi penunjang menuju stasiun LRT terdekat.
"Kami akan koordinasi dengan Dinas Perhubungan setempat untuk penyediaan lokasi-lokasi park and ride, sehingga masyarakat yang ada di kawasan itu tidak harus menggunakan kendaran pribadi, mereka bisa memakai angkutan massal," kata Syafrin
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo baru saja meresmikan transportasi terbaru, yakni LRT Jabodebek yang melayani perjalanan Jakarta-Cibubur dan Jakarta-Bekasi. Masyarakat umum pun mulai dapat menikmati layanan kereta ringan itu mulai Senin (28/8/2023).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, keberadaan LRT melengkapi transportasi yang telah dibangun pemerintah sebelumnya, yaitu MRT Jakarta serta Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang bakal diresmikan pada Oktober 2023.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo mengatakan, LRT Jabodebek akan memberlakukan promo diskon tarif flat sebesar 78 persen menjadi Rp 5.000 untuk seluruh lintas layanan. Adapun diskon tersebut berlaku hingga akhir September 2023.
Tarif promo LRT...