Rabu 30 Aug 2023 20:15 WIB

Ganjar Siap Jadikan SMKN Gratis Sebagai Program Nasional

Program SMKN Gratis diapresiasi Presiden Jokowi

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat diwawancarai usai  pamitan dengan awak media di rumah dinas Puri Gedeh, Kota Semarang, Selasa (28/8) malam.
Foto: Bowo Pribadi
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat diwawancarai usai pamitan dengan awak media di rumah dinas Puri Gedeh, Kota Semarang, Selasa (28/8) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bakal calon presiden, Ganjar Pranowo, menyatakan siap mengaplikasikan program SMKN Jawa Tengah yang dia gagas ke tingkat nasional. Ganjar mengaku siap karena percaya akses atas pendidikan bagi semua kalangan adalah langkah yang paling penting untuk mengangkat harkat hidup manusia Indonesia.

“Saya akan membawa program ini ke level nasional. Karena saya percaya akses atas pendidikan bagi semua kalangan adalah langkah yang paling penting untuk mengangkat harkat hidup manusia Indonesia, membuka akses pada pekerjaan, penghidupan yang lebih layak dan pada akhirnya mendorong simpul-simpul akselerasi perekonomian Indonesia,” kata Ganjar lewat keterangannya, Rabu (30/8/2023).

Program tersebut sebelumnya mendapatkan apresiasi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Rektor Takayama College of Car Japan. Ganjar menyatakan, SMKN Jawa Tengah adalah wujud komitmennya dalam mendukung penuh langkah dan keberlanjutan akselerasi ekonomi pemerintahan Presiden Jokowi melalui penguatan sumber daya manusia (SDM).

“Maka yang dibutuhkan adalah pendidikan yang berkualitas, yang dapat memperluas perspektif anak didik terhadap Indonesia dan dunia, serta berorientasi pada pengembangan diri, pendidikan yang terjangkau dan menjamin keterbukaan akses bagi semua kalangan,” kata Ganjar.

Sebelumnya, Jokowi melakukan kunjungan kerja di SMKN Jawa Tengah kampus Semarang di Jalan Brotojoyo No 1, Kota Semarang, Rabu (30/8/2023). Pada kesempatan itu, Jokowi mengaku kagum dengan sekolah boarding gratis yang dirintis Ganjar sejak 2014 itu. Kekaguman itu muncul setelah dirinya bersama rombongan berkeliling ke sejumlah sarana dan prasarana di sana.

Pertama, Jokowi langsung disuguhi mobil inovasi 3 in 1 penambal jalan. Mobil karya siswa-siswi SMKN Jateng itu mampu menggabungkan tiga fungsi alat penambal jalan rusak. Selanjutnya, rombongan meninjau kelas bahasa Jepang. Di sana, Jokowi dan Ganjar duduk di kursi siswa sembari mendengarkan presentasi siswa menggunakan bahasa Jepang. Nantinya, siswa-siswi ini berkesempatan menempuh pendidikan di Jepang dengan beasiswa. Mereka akan ditempa di Universitas Takayama College of Car Technology, selama dua tahun.

Usai meninjau sejumlah sarana dan prasarana, Jokowi mengungkapkan kekagumannya terhadap sekolah yang digagas Ganjar Pranowo tersebut. "Ini saya kira sebuah inisiatif yang sangat bagus dari Pak Gubernur Jateng. Dulunya ini BLK (Balai Latihan Kerja) dan digeser menjadi SMK dan khusus untuk keluarga-keluarga kurang mampu," ujar mantan Wali Kota Solo itu.

Presiden juga memuji jika sekolah mampu menghubungkan dan membuat kerja sama ke perusahaan atau industri guna penyerapan tenaga kerja.

Menurut dia, keberadaan SMKN Jawa Tengah juga dapat menjadi solusi penanganan kemiskinan di Indonesia. Jokowi juga menegaskan, program sekolah gratis semacam SMKN Jawa Tengah dapat diterapkan di tingkat nasional. 

"Nanti akan saya perintah Mendikbud datang ke sini untuk dievaluasi lagi agar bisa diperluas ke provinsi yang lain untuk warga yang tidak mampu. Ya nanti biar Mendikbud ke sini. Kalau saya, bisa. Setelah Mendikbud ke sini nanti baru bisa kita putuskan. Ini saya melihat bagus," kata Jokowi. 

Sementara dalam kesempatan yang sama, Rektor Takayama Collage Of Cars, Sakai Susumu, mengatakan, SMKN Jateng adalah sekolah yang memiliki kurikulum bagus. Selain mengajarkan keterampilan untuk siswanya, sekolah itu juga mengajarkan tentang pentingnya kedisiplinan.

"Untuk itu kami tertarik bekerjasama dengan SMKN Jateng, dimana lulusannya mendapat beasiswa kuliah di kampus kami. Kami sangat tertarik dengan SMKN Jateng karena siswanya tak hanya terampil, namun juga memiliki kedisiplinan yang tinggi," kata Sakai.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, sejak 2014 lalu, sekolah berkonsep boarding itu telah meluluskan sebanyak 1.837 siswa, terdiri dari 825 orang lulusan SMKN Jawa Tengah Kampus Semarang, 336 orang lulusan SMKN Jawa Tengah Kampus Pati, dan 676 orang lulusan SMKN Jawa Tengah Kampus Purbalingga.

Dari jumlah tersebut, 80 persen di antaranya terserap di dunia kerja maupun perguruan tinggi, baik di tingkat nasional atau luar negeri. Saat ini, Pemprov Jateng terus membuka lebar akses pendidikan gratis dengan menambah 15 SMKN Jawa Tengah semi boarding tersebar di berbagai kabupaten/kota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement