REPUBLIKA.CO.ID, BATURAJA -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel) membentuk desa siaga darah guna memenuhi kebutuhan darah bagi masyarakat di daerah itu.
Ketua PMI OKU Yunizir Djakfar di Baturaja, Rabu menjelaskan bahwa desa siaga darah menjadi fokus pihaknya untuk dibentuk di seluruh desa di kabupaten setempat.
Sejauh ini desa siaga darah telah terbentuk di 14 desa di Kabupaten OKU, salah satunya Desa Marta Jaya, Kecamatan Lubuk Raja.
Ia menargetkan sebanyak 143 desa yang ada di Kabupaten OKU menjadi desa siaga darah untuk memenuhi kebutuhan darah yang semakin meningkat.
Saat ini, kata Yunizir, sebanyak 700 kantong darah harus tersedia di PMI OKU guna memenuhi permintaan keluarga pasien yang membutuhkan darah untuk keperluan medis.
Jumlah kebutuhan tersebut tidak sebanding dengan pendonor aktif yang rutin mendonorkan darahnya di PMI OKU yaitu hanya sekitar 150 orang.
Oleh sebab itu, ia berharap dengan dibentuknya desa siaga darah dapat menambah jumlah pendonor aktif sehingga kebutuhan darah di Kabupaten OKU dapat tercukupi.
Relawan di setiap desa nantinya bertugas menyosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya menjadi pendonor sukarela untuk kemanusiaan membantu sesama yang membutuhkan darah.
Selain itu, dengan mendonorkan darahnya juga bisa menjadi kontrol untuk kesehatan bagi pendonor itu sendiri.
"Hingga saat ini jumlah relawan donor darah di Kabupaten OKU secara keseluruhan sudah mencapai lebih dari 1.000 orang," demikian Yunizir Djakfar.