REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sinergi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang akan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, Polresta Bogor Kota memiliki opsi untuk menggunakan sepeda untuk berangkat kerja. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengurangi polusi udara yang memburuk belakangan ini.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso, mengatakan, pihaknya akan melakukan langkah-langkah untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, sehingga bisa mengembalikan kualitas udara Kota Bogor seperti sediakala.
“Ini mungkin dari saya level komandan nungkin naik sepeda ke kantor. Mungkin nanti para komandan bisa mencontohnan itu ke jajarannya, bisa menggunakan sepeda. Lagian sepeda bagus untuk kesehatan ya, kan,” kata Bismo, Rabu (23/8/2023).
Bismo menyebutkan, jumlah anggota Polresta Bogor Kota ada 1.050 personel. Diharapkan, jajaran personel bisa turut menggunakan sepeda ketika berangkat ke kantor.
Terkecuali, kata dia, terhadap petugas patroli atau quick response di lapangan. Di mana para petugas tersebut harus bergerak cepat dan tidak memungkinkan jika hanya menggunakan sepeda.
“Tugas yang quick respon di lapangan, dia patroli, melakukan tindakan cepat ke TKP, pertolongan kepada warga, mencegah terjadinya korban. Itu mau tidak mau nanti daripada kita kalah cepat, harus menggunakan kendaraan bermotor,” kata Bismo.
Di samping itu, ia mengaku setuju dengan imbauan penggunaan mobil listrik yang ramah lingkungan. Terlebih anggota kepolisian gemar berolahraga dan membutuhkan kualitas udara yang baik.
“Itu kita setuju sekali. Itukan bagian ramah lingkungan. Kita kan hobi olahraga. Kita juga suka lari, oksigen bersih. Sangat mendukung sekali,” ujarnya.
Sebelumnya, diberitakan Pemkot berencana melakukan sejumlah rencana aksi untuk mengurangi polusi udara di wilayahnya. Salah satunya ialah penggunaan transportasi massal Biskita Trans Pakuan bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN).
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, mengatakan masalah polusi udara yang terjadi saat ini menjadi tanggung jawab bersama. Paling tidak dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
Dedie mengaku sedang mempertimbangkan sekitar 6.649 ASN Kota Bogor untuk WFH, serta memanfaatkan Biskita Trans Pakuan untuk menuju Plaza Balai Kota Bogor dan masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Ini sedang dipertimbangkan untuk penggunaan Biskita Trans Pakuan dan juga WFH. Sedang kita pikirkan tapi belum kita putuskan,” kata Dedie.