Selasa 22 Aug 2023 22:20 WIB

Masuk Puncak Kemarau, BNPB Catat Titik Api Meningkat Signifikan

BNPB mencatat jumlah titik api meningkat signifikan memasuki puncak musim kemarau.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bilal Ramadhan
Api membakar hutan dan lahan di Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru, Kalsel. BNPB mencatat jumlah titik api meningkat signifikan memasuki puncak musim kemarau.
Foto: ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Api membakar hutan dan lahan di Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru, Kalsel. BNPB mencatat jumlah titik api meningkat signifikan memasuki puncak musim kemarau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat terjadinya peningkatan jumlah titik api (hot spot) secara signifikan. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyampaikan menyampaikan perbandingan data titik api di sejumlah wilayah sejak dua pekann pertama Juni hingga Agustus.

Menurutnya, jumlah titik api pada bulan Agustus meningkat signifikan yakni tercatat 40 ribu titik api pada bulan Agustus. Angka ini meningkat lima kali lipat jika dibandingkan bulan Juli yang tercatat sebanyak 800 titik api.

Baca Juga

"Kita lihat memang di Agustus (terjadi peningkatan) kenapa tadi saya bilang BNPB menyampaikan bahwa pada periode pekan ketiga Agustus ini kita sudah mulai masuk fase puncak kemarau karena terlihat sekali perbedaan dari jumlah hotspot yang kita pantau," ujar Muhari dalam keterangannya, Selasa (22/8/2023).

Muhari menyebut, peningkatan hot spot di wilayah Sumatera naik hampir tiga kali lipat pada bulan Juni hingga Juli dri rata-rata 2.000 sekarang 6.800 titik api. Sedangkan di Kalimantan pada Juni di angka 2.000, Juli 800, kini meningkat 40 ribu titik api.

"Artinya sudah luar biasa. Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Maluku dan Papua, Papua ini khususnya Papua bagian selatan gambutnya dan lahan basah. Lahan gambut dan lahan basahnya pun ada di situ," ujarnya.

Karena itu, Muhari menilai kondisi ini juga menandai Indonesia telah masuk puncak musim kemarau di pekan ketiga bulan Agustus 2023.

“Bisa kita lihat sebenarnya dalam 3 bulan terakhir kita menyebut bahwa kemarau itu ada di Juni sampai mungkin efeknya September atau karena El Nino perpanjang sampai Oktober, dengan data ini kita bisa bilang bahwa pekan ketiga Agustus kita sudah ada dimulai masuk Puncak musim kemarau," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement