REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih tim nasional Indonesia U-22 Indra Sjafri menegaskan tidak ada pemain yang mendapat perlakuan khusus dalam pemusatan latihan (TC) menuju SEA Games 2025 di Thailand. Ia menekankan, seluruh pemain diperlakukan sama dan akan dinilai berdasarkan data dan kinerja aktual, bukan reputasi atau pengalaman sebelumnya.
“Barusan kami lakukan sesi kelas. Terima kasih semua pemain hadir, tak ada perbedaan perlakuan, semua sama penting. Saya berharap pemain yang sudah main di senior jadi pilar penting membangun tim ini,” ujar Indra usai latihan di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Selasa (11/11/2025).
Pernyataan ini tampaknya merespons kekhawatiran akan adanya perlakuan istimewa untuk sejumlah pemain naturalisasi yang selama ini sudah dipanggil membela timnas senior.
Indra menjelaskan, TC tahap kedua timnas U-22 berlangsung sesuai dengan roadmap yang telah disusun dan disetujui oleh PSSI serta Kemenpora. Dalam tahap ini, sejumlah pemain yang berkarier di luar negeri mulai bergabung.
“Pertama, saya ucapkan terima kasih kepada PSSI atas TC tahap kedua ini. PSSI juga sudah komunikasi dengan klub-klub luar negeri. Hari ini sejumlah pemain abroad sudah datang, dan akan ada lagi yang menyusul,” katanya.
Total 33 pemain mengikuti pemusatan latihan kali ini, termasuk tiga tambahan baru yang bermain di Liga Yunani dan Liga Filipina. “Tiga pemain tambahan ini kami beri kesempatan. Mereka sudah punya KTP Indonesia. Dulu kami diminta lihat langsung, tapi tak punya waktu. Saya tak mau tercecer,” tambahnya.
Indra menegaskan proses seleksi dilakukan secara objektif dengan mengacu pada data performa pemain. Dalam waktu dekat, tim akan menjalani laga internal untuk menilai kontribusi setiap pemain.