REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Kelompok relawan Kiai Muda Jawa Timur menggelar 'Guyub Bareng' dengan tujuan belajar industri kreatif lewat sablon digital di Desa Purwodadi, Kras, Kediri.
Koordinator Wilayah Kiai Muda Jawa Timur dukung Ganjar, Ali Baidlowi mengatakan, acara ini tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan teknik sablon digital, tetapi juga menciptakan momen unik dengan menampilkan sosok Ganjar Pranowo melalui sebuah foto yang dicetak bareng warga.
Foto bacapres 2024 itu dicetak pada kaus dengan tulisan Ganjar Presiden 2024, 'Ganjar untuk Semua' hingga slogan Ganjar 'Tuanku ya Rakyat'.
"Kami adakan pelatihan cara membuat samblon digital. Alhamdulilah desain kami dengan tema 'Ganjar untuk Semua' dan 'Tuanku ya Rakyat'," kata Ali sesuai kegiatan, seperti dinukil pada Selasa (22/8/2023).
Ali menjelaskan masyarakat di Jawa Timur khususnya di Kediri sangat ingin sekali bertemu dengan Ganjar dan berfoto bersama, tetapi hal itu belum terwujud.
Oleh karenanya, Kiai Muda membuat pelatihan ini. Pendekatan inovatif ini melibatkan penggabungan foto wajah Ganjar dengan gambar peserta pada kaus, menciptakan kesan seolah-olah mereka berfoto bersama.
"Kami sablon wajah mereka (warga) dengan wajahnya Pak Ganjar. Itu sebagai request dari mereka, mereka menginginkan untuk selfie dengan Bapak Ganjar," kata Ali.
Menurut Ali, peserta diajarkan menyablon digital demgan dilibatkan dalam tahapan teknis persiapan menyablon, mulai dari pengeditan hingga pencetakan gambar di atas kain.
"Alhamdulillah, antusiasmenya luar biasa semangat, dan juga mereka responnya positif, bahkan seneng banget karena gambar mereka bersama Pak Ganjar di sablon di kaus," ucap dia.
Ali berharap acara ini juga membuka peluang masyarakat agar bisa membuka Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Serta mendorong kreativitas masyarakat agar terus berkembang dalam dunia industri kreatif.
Acara ini disambut baik dan antusiasme masyarakat, salah satunya Isa. Dia mengaku senang bisa belar sablon dan fotonya bisa dicetak bareng Ganjar.
"Tadi belajar nyablon digital, senang, seru lebih gampang daripada manual. Tadi nyablon gambar saya dong, sama Pak Ganjar," kata dia.
Sebelumnya, kelompok serupa juga telah menggelar pelatihan laim, yakni di bidang kuliner. Yakni, praktik pembuatan olahan otak-otak dari ikan bandeng kepada warga, khususnya ibu-ibu di Desa Banjaragung, Kabupaten Mojokerto. "Ini juga bagian untuk mengoptimalkan potensi perikanan Sungai Brantas yang melintas di sana," ujar Gus Ali.
Pihaknya juga mendorong warga setempat untuk memiliki penghasilan tambahan melalui pelatihan pembuatan olahan ikan air tawar, khususnya ikan bandeng untuk menjadi produk jualan. Dia mencontohkan otak-otak ikan bandeng yang berpotensi untuk menjadi produk kebanggaan warga desa.
Dengan adanya pelatihan pembuatan olahan itu, kata dia, diharapkan masyarakat juga dapat berkontribusi untuk memberikan pemasukan daerah. "Bagaimana mereka membuat nilai tambah dari hasil tambah dari hasil perikanan air tawar, menjadi sebuah olahan. Kebetulan mereka menginginkan adanya pelatihan atau pemanfaatan untuk menjadi olahan bernilai tinggi," kata dia, demikian dilansir dari Antara.