Selasa 22 Aug 2023 13:12 WIB

Alasan Ibu D Akhirnya Bersedia Tes DNA dan Pertimbangan Memidanakan RS Sentosa

Kasus bayi setahun tertukar di Bogor memasuki babak tes silang DNA dua keluarga.

 Siti Mauliah (37 tahun), ibu yang bayinya tertukar menangis di Mapolres Bogor. Kasus ini sekarang pada tahap tes silang DNA dua keluarga. (ilustrasi)
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Siti Mauliah (37 tahun), ibu yang bayinya tertukar menangis di Mapolres Bogor. Kasus ini sekarang pada tahap tes silang DNA dua keluarga. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Shabrina Zakaria

Kasus bayi setahun tertukar sejak dilahirkan di Rumah Sakit (RS) Sentosa, Bogor, Jawa Barat memasuki babak baru setelah dua ibu dan bayinya melaksanakan tes DNA silang di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Senin (21/8/2023). Hasil dari tes DNA silang tersebut akan diketahui sekitar tiga hari ke depan.

Baca Juga

Dua ibu yang menjalani tes DNA silang ialah Siti Mauliah (37 tahun), ibu berinisial D, dua bayi, dan suami dari masing-masing ibu tersebut. Diketahui sebelumnya, ibu D sempat menolak melaksanakan tes DNA hingga akhirnya Polres Bogor memediasi kedua ibu yang bersengketa.

Pengacara D, Binsar Aritonang, mengatakan kliennya menunggu waktu yang tepat untuk melakukan tes tersebut. Menurut Binsar, awalnya D tidak pernah menyatakan untuk tidak berkenan tes DNA. Hanya saja, prosedur penanganan kasus dugaan bayi tertukar ini dinilainya cukup heboh, sehingga dibutuhkan waktu yang tepat dari sisi psikologis.

“Kalau kalian simak, prosedurnya kan untuk kejadian ini cukup heboh, dan untuk psikologis pribadi klien kami juga cukup untuk menunggu waktu yang tepat. Setelah kami rembuk dengan keluarga juga, akhirnya kami untuk hari ini tes DNA, butuh waktu lah intinya,” kata Binsar kepada wartawan, Senin.

Lebih lanjut, Binsar mengatakan, hingga pelaksanaan tes DNA silang ini terus merawat bayi yang ada di tangannya dengan baik seperti bayinya sendiri. Begitu pula dengan pihak ibu bayi diduga tertukar lainnya bernama Siti Mauliah (37).

“Kepada Ibu S (Siti) maupun klien kami, sampai kita mempunyai fakta yang faktual atas tes DNA, kita sama-sama merawat bayi ini seperti bayinya sendiri. Karena bayi yang ada di klien kami pun dirawat, diberikan kasih sayang, dan memang anak kandungnya sampai saat ini,” jelasnya.

Binsar mengakui, ketika mengetahui bayi yang ada di tangannya disebut tertukar, kliennya cukup terguncang. Terlebih, D tidak pernah merasa ada kejanggalan sepulang melahirkan dari Rumah Sakit Sentosa Bogor pada Juli 2022.

“Pasti (shock/ terguncang), sebagai seorang ibu karena tidak pernah merasa ada hal yang aneh pasti shock,” ujarnya.

Binsar mengatakan saat ini pihaknya masih memikirkan apa langkah dan tindakan yang akan dilakukan usai tes DNA silang. Menurutnya, saat ini keluarga D masih menunggu terbukanya kebenaran dari hasil tes DNA tersebut.

“Akan kami pertimbangkan kalau masalah itu (melaporkan RS Sentosa karena kelalaian), sekarang kami lebih fokus hasil agar kebenaran yang hakikinya terbuka,” kata Binsar.

“Terkait SOP-nya bagaimana bisa tertukar, mungkin bukan kapabilitas kami untuk menjelaskan di sini. Bisa ditanyakan langsung ke rumah sakit atau ke pihak kepolisian yang saat ini sedang menyelidiki perkaranya,” ujarnya.

photo
Tips kamar tidur bayi agar nyaman. - (Republika.co.id)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement