Ahad 20 Aug 2023 22:40 WIB

BPOLBF Ingatkan Wisatawan Cari Referensi Resmi Sebelum ke Labuan Bajo

Wisatawan harus mencari agen perjalanan yang resmi yang telah terdaftar.

 Siluet perahu pinisi tradisional saat matahari terbenam di perairan Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur,  Kamis (11/5/2023).
Foto: EPA-EFE/MAST IRHAM
Siluet perahu pinisi tradisional saat matahari terbenam di perairan Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis (11/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO -- Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mengingatkan wisatawan untuk mencari referensi resmi terkait wisata agar terhindar dari aktivitas yang merugikan saat berlibur ke Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

"Tidak usah takut berkunjung ke Labuan Bajo, tapi carilah referensi resmi, pilihlah operator perjalanan yang benar-benar terdaftar dan resmi," kata Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina.

Baca Juga

Hal itu ia sampaikan menyikapi banyaknya kapal wisata yang tidak memiliki izin berlayar dan tidak terdaftar di Labuan Bajo. Hal semacam itu menyebabkan banyak kejadian yang merugikan wisatawan seperti kecelakaan kapal.    

Shana mengatakan wisatawan yang hendak berkunjung ke Labuan Bajo perlu mencari referensi pengalaman berupa layanan wisata dan keamanan yang diperoleh dari pengunjung-pengunjung yang lain. Selain itu, wisatawan harus memastikan operator yang dipilih memiliki kantor di Labuan Bajo sehingga dapat dengan mudah ditemui atau dilacak apabila ada kejadian yang tidak menyenangkan selama perjalanan.

Selanjutnya wisatawan harus mencari agen perjalanan yang resmi yang telah terdaftar pada laman registration.labuanbajoflores.id sehingga bisa terhindar dari aktivitas wisata yang merugikan di Labuan Bajo. "Semakin terkenal Labuan Bajo, semakin banyak pula yang ingin memiliki usaha di Labuan Bajo, tapi jika tidak terdaftar, risiko bisa tinggi," kata dia.

Shana menegaskan bahwa wisatawan memiliki hak untuk mendapatkan layanan keselamatan selama berwisata menggunakan kapal wisata. Oleh karena itu wisatawan tidak perlu takut untuk meminta adanya penjelasam tentang tata cara penyelamatan di kapal termasuk menggunakan baju pelampung.

"Silakan lebih perhatian atas hak-hak wisatawan," ujarnya.

Shana berpesan agar para pelaku industri pariwisata dapat meningkatkan kepekaan terhadap keselamatan para wisatawan yang menggunakan jasa mereka. Menurutnya keselamatan adalah hal nomor satu yang menjadi perhatian serius dan utama di semua aktivitas wisata Labuan Bajo.

"Kita harus bangun komunikasi sehingga pariwisata Labuan Bajo bisa tumbuh solid ke depan," ucap Shana.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement