REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres Prabowo Subianto menuai limpahan elektoral setelah berkomitmen melanjutkan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Kedekatan keduanya di berbagai acara terbukti menguatkan elektabilitas Prabowo menyambut kontestasi demokrasi mendatang.
Peneliti Indikator Politik Indonesia, Kennedy Muslim menyampaikan, Prabowo yang berkomitmen melanjutkan kebijakan Presiden Jokowi terbukti menarik banyak simpati dari beragam kalangan. Hal itu pula yang memantik daya elektabilitas Prabowo kian kokoh berdasarkan hasil survei terbaru yang dikeluarkan oleh Indikator Politik Indonesia di periode 15-21 Juli 2023.
"Strategi mendekatkan diri dengan Presiden Jokowi sebagai capres pewaris keberlanjutan visi dan program pemerintahan sekarang di tengah rekor approval rating Presiden Jokowi yang dicatat lembaga Indikator yang mencapai 81 persen di survei terakhir di bulan Juli, juga menimbulkan berkah elektoral bagi Prabowo Subianto," kata Kennedy ketika dihubungi di Jakarta, Sabtu (19/8/2023).
Komitmen Prabowo dalam survei mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Di antara program yang bakal lanjutkannya adalah hilirisasi hasil tambang. Prabowo berpandangan jika hilirisasi mutlak harus dilanjutkan demi menyejahterakan rakyat Indonesia ke depan. Hal itu bisa dilakukan dengan cara mengolah semua sumber daya alam di dalam negeri dan tidak mengirim secara mentah sumber daya alam yang ada di Tanah Air.
Tak hanya hilirisasi, Prabowo juga sangat peduli dengan dunia kesehatan dan kesejahteraan rakyat kecil. Sebagai sosok pemimpin yang dekat dengan kalangan akar rumput, Prabowo berkomitmen untuk melanjutkan berbagai program yang sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi seperti melanjutkan Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Sembako, Program Keluarga Harapan dan BLT Dana Desa.
Maka dari itu, peluang kemenangan Prabowo semakin besar menjelang Pilpres 2024. Kennedy menilai, Prabowo juga berpotensi mendapatkan limpahan suara dari para pendukung capres PDIP Ganjar Pranowo dan Capres Koalisi Perubahan Anies Rasyid Baswedan.
Hal itu dikarenakan Prabowo saat ini bisa dikatakan sebagai sosok moderat yang bisa merangkul semua golongan dan lapisan masyarakat. "Ini tidak terlepas dari strategi Pak Prabowo sebagai kandidat 'jalan tengah' yang menurut analisis simulasi data survei kami paling bisa diterima oleh pendukung kedua capres lainnya, baik pendukung Anies ataupun Ganjar apabila salah satu gagal maju ke putaran kedua," ucap Kennedy.