REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno, mengatakan bahwa koalisinya belumlah membahas sosok calon wakil presiden untuk Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Ke depan, empat partai politik parlemen yang berada dalam koalisi tersebut akan membentuk tim kerja untuk membahas sosok pendamping menteri pertahanan (menhan) itu.
"Sekarang berharap bahwa akan dibentuk tim kerja yang akan merumuskan strategi teknis-teknis pemenangan di antara semua koalisi parpol. Mudah-mudahan dalam waktu dekat akan terealisasi," ujar Eddy.
"Nanti pembahasan mengenai cawapres akan dibahas di tahapan para ketua umum parpol. Nah itu akan dibicarakan secara musyawarah mencapai mufakat, mudah-mudahan ini semuanya segera," katanya.
Ia sendiri mengamini bahwa tiga partai politik selain Partai Gerindra mengusulkan nama untuk menjadi cawapres dari Prabowo. Partai Golkar mengusulkan ketua umumnya, yakni Airlangga Hartarto.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga mendorong ketua umumnya, yaitu Abdul Muhaimin Iskandar. Adapun partainya mengusulkan nama Menteri BUMN Erick Thohir.
"Jadi kita perlu dengarkan juga apa kriteria Pak Prabowo dan ini saya kira pembahasan di tingkat ketua umum parpol," ujar Eddy.
Ia yakin pembicaraan terkait cawapres akan berlangsung relatif singkat, mengingat terealisasinya PAN dan Partai Golkar yang mendeklarasikan Prabowo juga tak disangka banyak pihak. Meskipun ia juga melihat, waktu jelang pendaftaran capres-cawapres semakin dekat.
"Jadi saya kira momentum itu nanti akan ada pada saatnya nanti akan diumumkan oleh ketum-ketum parpol semuanya," ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR itu.
Sebelumnya, Prabowo menyambut baik deklarasi dukungan yang disampaikan kepadanya oleh Partai Golkar dan PAN. Kini, ia resmi didukung oleh Partai Gerindra, PKB, Partai Bulan Bintang (PBB), dan akan menyusul Partai Gelora.
Adapun soal bakal cawapres, hal tersebut dipastikannya akan dibahas bersama dengan semua partai yang telah resmi mendukungnya. Sebab koalisinya kini layaknya tim baru yang siap menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Dan pembicaraan tentang cawapres kita sudah sepakat bahwa kita akan terus berdiskusi musyawarah untuk mencari calon yang terbaik yang bisa diterima oleh keempat partai ini," ujar Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Ahad (13/8/2024).
"Bahwa setelah bergabung, tentunya kita akan menganggap bahwa semua partai yang sekarang dalam koalisi politik ini. Kerja sama politik ini adalah sahabat, saudara yang satu bagian, satu tim, kita akan selesaikan masalah itu sebagai satu tim," sambungnya.