Selasa 15 Aug 2023 11:56 WIB

Cetak Lulusan Berkualitas, Universitas BSI Lakukan Review Kurikulum Berbasis OBE

Fakultas Teknik dan Informatika Universitas BSI melakukan review kurikulum OBE.

Fakultas Teknik dan Informatikan Universitas BSI melakukan review kurikulum OBE.
Foto: Dok. Universitas BSI
Fakultas Teknik dan Informatikan Universitas BSI melakukan review kurikulum OBE.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Outcome-Based Education (OBE) merupakan kurikulum yang berfokus pada capaian pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan sosial, ekonomi dan budaya. Kurikulum OBE mengukur hasil pembelajaran, bukan hanya proses pembelajaran. Kurikulum OBE juga mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

Kampus Digital Kreatif Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) melalui Fakultas Teknik dan Informatika, melakukan review kurikulum OBE, dengan mengundang narasumber Dr rer nat Achmad Benny Mutiara, Ketua Umum APTIKOM.

Baca Juga

Diah Puspitasari selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas BSI menyampaikan bahwa kegiatan review kurikulum kali ini mendatangkan narasumber yang sangat kompeten terkait pembahasan kurikulum berbasis OBE. “Kurikulum yang baik akan mencetak lulusan yang unggul dan memiliki daya saing, karena itu kita perlu melakukan kegiatan ini,” kata Diah, mengutip keterangan tertulis, Selasa (15/8/2023).

Ia menjelaskan, lulusan perguruan tinggi harus berjiwa adaptif dengan perkembangan teknologi yang cepat. Selain adaptif,juga harus memiliki jiwa kompetitif, dan kolaboratif agar dapat bersaing di era digital. “Dan ini menjadi PR bersama perguruan tinggi, untuk dapat mencetak lulusan yang berjiwa adaptif, kompetitif, dan kolaboratif,” tegasnya.

Sementara itu, Achmad Benny Mutiara dalam meterinya menyampaikan perbedaan kualifikasi dengan kompetensi.

“Kualifikasi merupakan capaian yang sudah dicapai oleh mahasiswa selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi, sedangkan kompetensi adalah keahlian di bidang tertentu yang diraih oleh seseorang melalui pelatihan atau uji sertifikasi tanpa harus melalui pendidikan di perguruan tinggi,” katanya.

Untuk mencapai kualifikasi, ia menjelaskan bahwa kurikulum berbasis OBE merupakan formula yang tepat, tetapi itu saja belum cukup untuk mempersiapkan SDM yang memiliki kompetensi, bukan hanya sebatas memenuhi kualifikasi.

“Orang yang memiliki kualifikasi belum tentu memiliki kompetensi, maka dari itu perlu didukung dengan kegiatan-kegiatan lain, seperti: magang, pelatihan, workshop, agar kompetensi dapat tercapai,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement