Senin 14 Aug 2023 20:41 WIB

PAN Prioritaskan Erick Thohir Jadi Cawapres Prabowo

PAN akan memprioritaskan Erick Thohir untuk diusulkan jadi cawapres Prabowo.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bilal Ramadhan
Menteri BUMN Erick Thohir dan mubaligh Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah. PAN akan memprioritaskan Erick Thohir untuk diusulkan jadi cawapres Prabowo.
Foto: Republika.co.id
Menteri BUMN Erick Thohir dan mubaligh Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah. PAN akan memprioritaskan Erick Thohir untuk diusulkan jadi cawapres Prabowo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) kini telah resmi bergabung dan mendeklarasikan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres). Dalam koalisi barunya tersebut, partai berlambang matahari itu akan menyodorkan nama Menteri BUMN Erick Thohir menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo.

"Masih tetap (mendorong Erick menjadi cawapres), artinya prioritas pertama kita begitu," ujar Ketua DPP PAN, Bima Arya Sugiarto.

Baca Juga

Kendati demikian, ia mengeklaim tak adanya syarat tertentu yang diajukan dari Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bagi PAN yang bergabung ke koalisi mereka. Termasuk tak memaksakan Erick menjadi cawapres Prabowo.

"Ketika gabung sudah dihitung semua, kan tidak mungkin juga, ini kan politik. Tidak mungkin kita patok harga mati di situ, masih ada pertimbangan lebih besar di sana," ujar Bima.

Ia yakin, PAN, Partai Gerindra, PKB, dan Partai Golkar pasti akan melalui diskusi yang komprehensif terkait pemilihan cawapres untuk Prabowo. Sebab, ia mengakui adanya hubungan yang erat antara keempat partai politik tersebut.

"Ketika udah deklarasi, pasti udah ada pembicaraan itu, ada kesepakatan yang belum dibuka ke publik aja. Tidak mungkin masih ada persoalan gabung kan, pernyataan dukungan masuk fase baru," ujar Wali Kota Bogor itu.

Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar menyambut baik deklarasi dukungan yang dilakukan Partai Golkar dan PAN kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Ungkapnya, tak ada syarat yang ditujukan kepada kedua partai tersebut untuk bergabung dengan koalisinya.

"Tidak ada pengajuan (syarat) apapun," ujar Muhaimin ketika ingin meninggalkan Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Ahad (13/8/2024).

Ia juga mengeklaim, tak adanya instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam bergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Dirinya pun setuju terkait bergabungnya kedua partai tersebut karena permintaan Partai Gerindra.

"Saya cuma dimintain temen-temen Gerindra, setuju gak? Ya setuju, asal (calon) wapresnya saya," ujar Muhaimin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement