Senin 14 Aug 2023 19:52 WIB

Berikan Bantuan Penerangan Jalan, Relawan Kiai Muda Ganjar: Permintaan Warga

Kiai Muda juga melakukan diklat atau pelatihan mengelas listrik.

Wakil Koordinator Kiai Muda Jawa Timur (KMJT) Wajihuddin bersama tim relawan lainnya memberikan bantuan penerangan jalan kepada warga di di Desa Grebegan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Foto: Dok. Web
Wakil Koordinator Kiai Muda Jawa Timur (KMJT) Wajihuddin bersama tim relawan lainnya memberikan bantuan penerangan jalan kepada warga di di Desa Grebegan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Wakil Koordinator Kiai Muda Jawa Timur (KMJT) Wajihuddin bersama tim relawan lainnya memberikan bantuan penerangan jalan kepada warga di di Desa Grebegan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Wajihuddin mengatakan, pemberian bantuan penerangan jalan yang dilakukan Kiai Muda tersebut memang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. 

"Berdasarkan keterangan warga setempat, penerangan jalan di daerah sini masih sangat minim dan warga mengeluhkan hal tersebut yang berakibat sulitnya melakukan aktifitas di malam hari, InshaAllah ini sudah sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan mereka semua," ucap Wajihuddin, seperti dinukil pada Senin (14/8/2023). 

Baca Juga

Dalam bantuan tersebut, selain memberikan bantuan penerangan jalan, Kiai Muda juga melakukan diklat atau pelatihan mengelas listrik kepada warga apabila sewaktu-waktu bantuan yang diberikan mengalami kendala. Sehingga antar masyarakat bisa bahu-membahu untuk membenahi hal tersebut.

Adapun bantuan yang diberikan, lanjut Wajihuddin, Kiai Muda Jatim memberikan satu paket penerangan jalan yang kemudian diinstalasi bersama-sama warga yang hadir di dalam agenda tersebut.

"Kami memberikan bantuan seperti bola lampu dan sepaket apa yang digunakan untuk penerangan di jalan raya, tiang, sumber listrik dan lain sebagainya," lanjutnya.

Wajihuddin mengaku bahwa Kiai Muda Jatim mendapatkan beragam respons positif dituai dalam acara kanvasing tersebut. 

Menurutnya, bantuan dan diklat yang diberikan sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan warga, sehingga manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh warga setempat.

"Alhamdullilah responsnya sangat antusias sekali, nyatanya banyak yang ingin hadir di dalam acara tersebut, baik bapak atau ibu pun antusias untuk mendukung acara tersebut bisa terselenggara dengan baik sampai akhir," kata Wajihuddin.

Wajihuddin menargetkan sejumlah desa akan dilakukan hal serupa, dirinya menilai masih banyak tempat yang membutuhkan bantuan penerangan jalan di kawasan pedesaan seperti Kabupaten Bojonegoro.

"Target ke depan ada beberapa titik yang bisa dilakukan penerangan jalan seperti hal serupa, sebab masih banyak desa-desa yang masih membutuhkan penerangan jalan. Ini sekaligus langkah sosialisasi untuk mengumpulkan dukungan kepada Pak Ganjar," kata Wajihuddin.

Tokoh Masyarakat Desa Grebegan, Yapto (40 tahun) memandang langkah tersebut merupakan upaya positif yang memberikan dampak besar bagi keberlangsungan aktifitas masyarakat ke depan.

Sebab, titik penerangan jalan yang diberikan merupakan salah satu jalan utama desa yang sering dilalu-lalangi oleh kendaraan maupun warga yang berjalan kaki.

Sehingga dengan adanya penerangan jalan tersebut, warga tidak perlu lagi membawa senter dari rumah untuk berjalan kaki di malam hari.

"Terimakasih untuk Kiai Muda Jawa Timur, sangat membantu dan kami bersyukur semuanya bisa berjalan dengan lancar, alhamdullilah," tutur pria yang akrab disapa Yapto ini. 

Bukan kali ini saja kelompok serupa fokus ke kebutuhan masyarakat. Sebelumnya, mereka menggelar pengobatan tradisional Tibbun Nabawi secara massal untuk memenuhi aspirasi masyarakat di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember.

Ali Baidlowi mengatakan, pengobatan massal diikuti kurang lebih 150 jamaah bekerja kerja sama dengan Jamiyyah Rukiah Kiai Muda di Wuluhan, Jember.

"Maka masyarakat banyak membuat permintaan ke kami untuk mengadakan pengobatan Tibbun Nabawi kepada tokoh spiritual di daerah Jember," ucap Gus Ali.

Oleh karena itu, pihaknya berharap setelah mengikuti pengobatan massal, masyarakat tak hanya sehat secara jasmani saja, tetapi juga rohani dan spiritualitasnya.

"Sebuah kesehatan itu penting buat kita dan juga buat bersama, apalagi sebuah kebahagiaan tidak ada artinya ketika kesehatan kami terganggu. Maka kesehatan jasmaniah dan rohaniah raga juga kami perhatikan," kata Gus Ali, demikian dilansir dari Antara

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement