Sabtu 12 Aug 2023 22:03 WIB

Plt Bupati Bogor Desak Dinkes Turun Tangan Selesaikan Kasus Bayi Tertukar

Plt Bupati minta tidak ada pihak yang ngotot dalam kasus bayi tertukar di RS.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Indira Rezkisari
Polres Bogor menggelar konferensi pers terkait bayi yang tertukar, di Mako Polres Bogor, Jumat (11/8/2023). Siti Mauliah (37 tahun), ibu yang bayinya tertukar pun menangis di konferensi pers tersebut.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Polres Bogor menggelar konferensi pers terkait bayi yang tertukar, di Mako Polres Bogor, Jumat (11/8/2023). Siti Mauliah (37 tahun), ibu yang bayinya tertukar pun menangis di konferensi pers tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bogor, Iwan Setiawan, memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor untuk turun langsung menyelesaikan permasalahan bayi tertukar, di Rumah Sakit Sentosa Bogor. Saat ini Iwan masih menunggu laporan resmi dari Dinkes.

“(Dinkes) harus (turun langsung), saya perintahkan Kadinkes Kabupaten Bogor untuk menyelesaikan permasalahan yang luar biasa ini,” kata Iwan kepada wartawan, Sabtu (12/8/2023).

Baca Juga

Lebih lanjut, Iwan mengakui belum mendapat laporan resmi dari Dinkes Kabupaten Bogor atas kelanjutan kasus tersebut. Namun ia sudah membaca dan mengetahui kronologi kasus tersebut.

“Saya sudah baca, tapi mungkin nanti secara teknis kedinasan belum untuk mengambil langkah-langkah, mungkin nanti menunggu laporan resmi dari Dinkes,” ujarnya.

Meski sudah ada solusi dari pihak rumah sakit, Iwan berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di Bumi Tegar Beriman. Sebab, kejadian ini berurusan dengan status biologis dari ibu dan anak yang harus diselesaikan dengan tes DNA dan sebagainya.

“Urusannya biologis, tidak bisa saling ngotot dan saling keukeuh mempertahankan. Kan ini nanti kalau tidak yakin harus tes DNA juga, kalau emang jelas terduga ya artinya harus ditukar dengan kita (pemerintah) sebagai penengah bagusnya bagaimana,” kata Iwan.

 

Bayi dari Siti Mauliah (37 tahun) diduga tertukar sejak setahun lalu usai melahirkan di Rumah Sakit Sentosa di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Siti telah melakukan tes DNA di RS Sentosa. Hasilnya menunjukkan bahwa bayi yang dirawatnya selama setahun ini bukan anak kandungnya.

Siti telah membuat laporan ke Polres Bogor dan meminta bantuan ke polisi untuk mencari anak kandungnya. Setelah melahirkan pada 18 Juli 2022, Siti melakukan tes DNA pada Mei 2023 dengan hasil bahwa bayi yang dirawatnya setahun ini bukanlah anak kandungnya.

Oleh karena itu, ia melapor ke Polres Bogor dan berharap bisa bertemu dengan anak kandungnya. “Saya sampai melapor ke polisi, saya minta bantuannya segera ditolong minta carikan anak saya. Saya minta tolong sangat minta tolong ke semua yang mau menolong saya, saya berharap banget biar anak saya kembali,” kata Siti kepada Republika, Jumat (11/8/2023).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement