Kamis 10 Aug 2023 17:23 WIB

Khofifah Menghadap Jokowi di Istana, Lapor Progres Pembangunan di Jatim

Progres pertumbuhan ekonomi di Jatim pada kuartal terakhir 2023 tumbuh 5,24 persen.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Erik Purnama Putra
Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2023). Dalam pertemuan itu, Khofifah melaporkan berbagai progres pembangunan di Jawa Timur mengingat masa jabatannya yang berakhir pada Desember 2023.

"Kami berterima kasih bahwa siang ini diberi kesempatan melaporkan berbagai progres pembangunan di Jawa Timur kepada Bapak Presiden. Karena periode ini Jawa Timur akan berakhir pada 31 Desember 2023," ujar Khofifah di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Juga

Eks menteri sosial itu mengatakan, progres pertumbuhan ekonomi di Jatim pada kuartal terakhir tumbuh 5,24 persen di atas rata-rata nasional. Selain itu, inflasi di Jatim sebesar 0,15 persen atau di bawah rata-rata nasional.

"Dan kemiskinan ekstrem di Jawa Timur turunnya juga sangat ekstrem dari diluncurkan 2021 sampai dengan Maret 2023 sekitar 1,4 juta penurunan kemiskinan ekstrem di Jawa Timur," ujar Khofifah.

Dia juga melaporkan kepada Jokowi soal perkembangan di sektor pendidikan di bawah tanggung jawab Pemprov Jawa Timur, yakni di tingkat SMA, SMK, dan SLB. "Hamdalah empat tahun berturut-turut 2020, 2021, 2022, dan 2023, apakah di perguruan tinggi negeri atau tanpa tes jalur reguler, empat jalur ini dari 2020, 2021, 2022, 2023, kami tertinggi tingkat siswa diterima di PN negeri dengan atau tanpa tes," ujar Khofifah.

Dia juga menyampaikan harapannya soal penyerahan lahan dari Kementerian PUPR ke Jatim. Lahan tersebut rencananya akan digunakan untuk pembangunan Indonesia Islamic Science Park.

"Jadi ISP ini akan dibangun di area Suramadu, di kaki Madura. Nah di situ kita dulu menyampaikan pada Perpres 80 Tahun 2019 bahwa lahan ini lahan dari Kementerian PUPR karena memang BPWS-nya sudah dibubarkan. Maka kami berharap itu akan dilimpahkan ke Pemprov Jawa Timur karena kita membutuhkan 101 hektare, lahannya PUPR 69 hektare," jelas Khofifah.

Menurut dia, Presiden Jokowi pun menilai pertumbuhan ekonomi dan inflasi di Jawa Timur dalam kondisi bagus. "Pak Presiden menyampaikan ketika beliau lihat ada jadwal akan ada Gubernur Jatim menghadap beliau maka beliau sudah melihat gimana pertumbuhan ekonomi, inflasi dsb, kata beliau sudah saya cek semuanya bagus," kata Khofifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement