Kamis 10 Aug 2023 09:09 WIB

Terus Berinovasi Menghasilkan Benih Jagung Andal

Pasokan jagung dari pasaran impor masih terganggu perang Rusia dan Ukraina.

Inovasi tak henti dilakukan untuk menghasilkan benih jagung unggul.
Foto: .
Inovasi tak henti dilakukan untuk menghasilkan benih jagung unggul.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inovasi tak henti dilakukan untuk menghasilkan benih jagung unggul. Permintaan petani terhadap benih jagung yang andal masih tinggi sejalan dengan tingginya permintaan jagung nasional.

Padahal pada saat bersamaan pasokan jagung dari pasaran impor masih terganggu karena terimbas perang Rusia dan Ukraina. Lantaran kedua negara itu merupakan pemasok jagung ke Indonesia sejak lama.

Namun kondisi itu justru dilihat sebagai peluang oleh produsen benih jagung, PT Restu Agropro Jayamas (Raja). Direktur Raja, Dedy Supriadi, mengatakan sejak tiga tahun terakhir ekspansi benih jagung hibrida varietas R7 atau jagung Raja mulai menunjukkan hasil.

Keandalan benih dalam berbagai medan tanam, baik basah atau kering dengan hasil melimpah, menjadi penyebabnya. "Produk kami sudah menyebar luas mulai pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, NTB dan NTT, tinggal Papua yang sebentar lagi kami masuki," ujar Dedy dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/8/2023).

Saat ini ada tiga varian jagung R7 yang sering digunakan petani. Pertama R7 jenis Red yang cocok ditanam di area kering dengan potensi panen 12 ton lebih per hektare. Kedua, jenis Gold yang cocok ditanam di daerah basah dan kering dengan potensi panen hingga 13,5 ton per hektare, serta jenis Ultimate yang cocok ditanam di daerah basah dengan potensi panen hingga 15,5 ton.

Perusahaan juga telah menyiapkan produk baru jenis Union, yang cocok ditanam di daerah kering dengan jarak tanam lebih rapat, yang memiliki potensi panen di atas 15 ton per hektare. "Kami akan terus berinovasi menghasilkan beragam benih jagung yang andal dengan harga terjangkau bagi petani," kata Dedy.

"Kami targetkan akhir tahun ini varian Union sudah bisa ditanam petani, tunggu saja," ujar dia menambahkan.

Dedy mengatakan selain bebas serangan penyakit bulai, benih jagung Raja teruji ditanam di lereng bukit dengan ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut (MDPL). Benih juga tahan busuk batang, tahan hama dan bebas karat daun. "Serta memiliki perakaran dan batang kokoh, sehingga teruji saat diterpa angin kencang," ujarnya menjelaskan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement