REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani memastikan bahwa pihaknya terbuka dalam pembahasan bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Ganjar Pranowo. Termasuk dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mengusulkan Sandiaga Salahuddin Uno.
"Itu sudah menjadi satu hal yang disepakati antara Ketua Umum PDI Perjuangan dengan Ketua Umum dari PPP," ujar Puan di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (9/8/2023).
"Jadi tidak ada hal yang kemudian nantinya tidak dibahas, namun itu semua akan dibicarakan bersama," sambungnya.
Pembahasan cawapres juga dipastikan melibatkan Ganjar yang diusung sebagai bakal calon presiden (capres). Ia memastikan, PPP, Partai Hanura, dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dilibatkan di dalam prosesnya.
"Pastinya akan kita bicarakan dan kemudian melibatkan capresnya juga. Apakah kemudian capresnya itu berkeinginan punya keinginan seperti apa," ujar Puan.
Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani mengamini bahwa nama yang ditunjuk sebagai bakal cawapres untuk Ganjar diputuskan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Namun ia berharap sebelum nama tersebut diputuskan, ada baiknya jika partainya juga ikut diajak dalam pembahasannya.
Sebab ia berpandangan, partai politik yang ada dalam koalisi pendukung Ganjar sebaiknya tidak mengunci soal cawapres. Apalagi sebenarnya PDIP bisa mencalonkan Ganjar, mengingat mereka sudah memenuhi presidential threshold sebesar 20 persen.
"Ini barangkali, itu bisa dimaknai alam pikiran begitu adalah dimaknai adalah meskipun kita menghormati bahwa yang akan menentukan siapa pasangannya Pak Ganjar itu PDIP atau Bu Mega, tapi barangkali dengan pesan seperti itu, teman-teman PPP itu sedang mengatakan 'Ya kami juga harus diajak bicaralah' gitu lho kira-kira," ujar Arsul saat ditemui di ruangannya, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (9/8/2023).
PPP sendiri sudah resmi mendukung Ganjar sebagai bakal capres, yang diputuskan lewat forum rapat pimpinan nasional. Namun ia tak memungkiri, banyak elemen partainya yang juga menyuarakan dukungannya ke Prabowo Subianto dan Anies Rasyid Baswedan.
Kendati tak ada kontrak politik, ia menegaskan komitmen PPP dalam mendukung Ganjar pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Apalagi hubungan partainya dengan PDIP sudah terjalin sangat baik dan memiliki pengalaman kerja sama pada kontestasi sebelumnya.
"Hubungan kita dengan PDIP baik sekali dan selama ini komunikasinya juga baik, dan kami barangkali ya juga terhormat. Buktinya waktu Pak Ganjar sama relawan itu kan kita juga diundang itu," ujar Arsul.
"PPP bedalah dengan PSI," sambung Wakil Ketua MPR itu.