Selasa 08 Aug 2023 16:16 WIB

Harapan Presiden Jokowi: Kapal Besar ASEAN Jangan Karam

Negara - negara ASEAN harus terus berkolaborasi menyelesaikan masalah kawasan.

Presiden Joko Widodo bersama Duta Besar Negara ASEAN dan Mitra ASEAN dalam perjalanan menggunakan MRT dari Stasiun Bundaran HI menuju Stasiun ASEAN untuk menghadiri HUT ke-56 ASEAN yang diselenggarakan di Gedung Sekretariat ASEAN Jakarta pada Selasa pagi, 8 Agustus 2023.
Foto: Dok-Biro Pers Sekretariat Presid
Presiden Joko Widodo bersama Duta Besar Negara ASEAN dan Mitra ASEAN dalam perjalanan menggunakan MRT dari Stasiun Bundaran HI menuju Stasiun ASEAN untuk menghadiri HUT ke-56 ASEAN yang diselenggarakan di Gedung Sekretariat ASEAN Jakarta pada Selasa pagi, 8 Agustus 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkumpulan negara-negara di Asia Tenggara terbentuk sejak 1967. Sudah 56 tahun mewarnai dinamika kawasan. Berbagai kerja sama dibangun selama itu. Termasuk di dalamnya adalah hubungan perdagangan, berbagi teknologi, pertukaran pelajar, dan lainnya.

Hubungan yang sudah lama itu harus terus terjadi. Presiden RI Joko Widodo mengingatkan kepada seluruh pihak bahwa kapal besar Persatuan Bangsa-Bangsa se-Asia Tenggara atau ASEAN harus terus berlayar dan tidak boleh karam.

Baca Juga

Hal itu disampaikan Presiden dalam sambutannya saat menghadiri perayaan HUT ke-56 ASEAN atau ASEAN Day Celebration di Sekretariat ASEAN di Jakarta, Selasa (7/8/2023).

"ASEAN sebagai kapal besar harus terus bergerak maju, kapal besar ini harus berlayar, kapal besar ini tidak boleh karam, karena ini adalah tanggung jawab kita atas ratusan jiwa, rakyat yang berada di dalamnya," kata Presiden.

Jokowi mengatakan, ASEAN adalah contoh keberagaman harmoni saling melengkapi dan menguatkan. Perbedaan yang ada tidak menjadi halangan untuk mewujudkan tekad dan cita-cita ASEAN.

Dia kembali menyerukan ASEAN dengan aset yang kuat harus bisa menjadi pusat pertumbuhan dunia atau epicentrum of growth yang memberikan manfaat yang lebih bagi rakyat di kawasan dan dunia.

"Pertumbuhan ekonomi, bonus demografi, dan kepercayaan ASEAN dengan kesempatan ekonomi terbaik. Momentum ini harus kita manfaatkan untuk menjadikan ASEAN sebagai masa depan dunia, sebagai jangkar perdamaian, jangkar kestabilan, dan jangkar kesejahteraan dunia," jelasnya.

Kepala Negara menyampaikan bahwa pada September 2023, KTT Ke-43 ASEAN akan diselenggarakan. Sebagai ketua, Indonesia ingin meletakkan fondasi kuat bagi ASEAN sehingga ASEAN mampu menghadapi tantangan dan tanggap dinamika dan memegang peran sentral.

Pada kesempatan perayaan HUT ke-56 ASEAN itu Presiden juga melakukan prosesi pemotongan tumpeng. Potongan tumpeng pertama diberikan kepada Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn sedangkan potongan kedua diberikan kepada Menlu RI Retno Marsudi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement