REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG – Setelah kunjungan Presiden Joko Widodo pada 3 September 2022, Pemerintah Pusat akan merevitalisasi Pasar Pasir Gintung, Kota Bandar Lampung. Proyek revitalisasi pasar tertua di Lampung tersebut telah memasuki tahapan lelang pada Agustus 2023.
Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Bandar Lampung Iwan Gunawan mengatakan, pemerintah pusat akan merevitalisasi Pasar Pasir Gintung sebagai tindak lanjut dari kunjungan Presiden Jokowi pada tahun lalu. “Memang jadi atensi dari Presiden Jokowi saat meninjau Pasar Pasir Gintung,” kata Iwan Gunawan di Bandar Lampung, Senin (7/8/2023).
Menurut dia, revitalisasi Pasar Pasir Gintung sebagai pasar tradisional yang berada di pusat Kota Bandar Lampung akan disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Proyek revitalisasi ini dimasukkan dalam anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Proses lelang proyek revitalisasi Pasar Pasir Gintung akan berlangsung Agustus 2023. Selesai proyek tersebut pengelolaan pasar diserahkan lagi kepada Pemkot Bandar Lampung. “Jadi yang bangun bukan Pemkot Bandar Lampung,” kata Iwan.
Pembongkaran gedung Pasar Pasir Gintung akan segera dilakukan. Saat ini, masa sosialisasi kepada pedagang dan masyarakat sekitar terkait dengan program revitalisasi pasar. Pemkot Bandar Lampung sedang mendata jumlah pedagang di Pasar Pasir Gintung, dan selanjutkan akan direlokasi ke Pasar SMEP, yang tak jauh dari tempat tersebut.
Menurut Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung Wilson Faisol, berdasarkan arahan dari wali kota, setelah didata jumlah pedagang selanjutnya akan direlokasi ke Pasar SMEP yang telah selesai dibangun.
Berdasarkan pendataan sementara Dinas Perdagangan, jumlah pedagang Pasar Pasir Gintung yang berada di dalam pasar sebanyak 300-an orang, sedangkan diluar lebih dari 200-an pedagang. Sedangkan, luas areal Pasar Pasir Gintung sekira 2.000 meter persegi.
Pasar Pasir Gintung berada di Jl Teuku Umar dan Jl Imam Bonjol Kota Bandar Lampung. Pasar tradisional yang bersejarah ini dikenal sebagai pusatnya sayur mayur dan buah-buahan. Para penjual eceran sayur mayur mengambil barang dagangan di Pasar Pasir Gintung pada malam hingga pagi hari, untuk dijual ke pemukiman warga.
Harga sayur mayur segar dari sentra tanaman pangan di Lampung tersebut sangat miring dibandingkan tempat lain. Aktivitas agen sayur mayur tersebut rata-rata berlangsung di luar pasar, seperti di jalan dan gang. Sedangkan di dalam pasar hanya dilakukan bagi pedagang biasa.