REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) kembali menggelar Hari Bermuhammadiyah (HBM), Sabtu (5/8/2023), di Masjid At-Taqwa UMJ. Kali ini Fakultas Agama Islam (FAI), yang menjadi penanggung jawab HBM 6, mengusung tema 'Menebar Islam dengan Gembira dari Muhammadiyah untuk Ummat'.
Dekan FAI UMJ, Dr Sopa, menyampaikan bahwa HBM 6 menjadi momen bagi UMJ untuk melakukan kolaborasi. Hal tersebut diwujudkan dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara UMJ dengan empat lembaga sekaligus, yaitu Lazismu DKI Jakarta, Rumah Zakat, SMA Muhammadiyah 3 Jakarta, dan SMAN 26 Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Sopa mengucapkan terima kasih kepada Rumah Zakat dan BPKH yang sudah bermitra mengembangkan laboratorium Prodi Perbankan Syariah dan Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf.
Rektor UMJ Dr Ma’mun Murod, mengapresiasi pelaksanaan HBM yang rutin digelar dua bulan sekali ini.
“Tidak terasa ini sudah keenam kali HBM dilaksanakan. Pelan tapi pasti, acara HBM bisa berjalan secara rutin. Ini momentum yang sungguh penting supaya kita bisa kumpul bersama, setidaknya dua bulan sekali,” ungkap Ma’mun, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu.
Seementara, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Anwar Abbas, mengatakan, memanggil beberapa kader Muhammadiyah dari berbagai latar belakang membahas tantangan yang dihadapi Muhammadiyah saat ini.
“Hari Bermuhammadiyah adalah hari bagi kita untuk menilai dan mengevaluasi diri agar tahu di mana letak kekuatan dan kelemahan, peluang yang dimiliki, dan tantangan yang dihadapi. Kalau acara ini tidak bisa mencerahkan kita tentang posisi tersebut, maka saya rasa tidak ada yang bisa dibawa pulang,” kata Anwar.
Selanjutnya tokoh yang akrab disapa Buya Anwar ini memanggil Ketua Prodi Perbankan Syariah Fakultas Agama Islam (FAI) UMJ, Sekjend Majelis Ulama Indonesia, dan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jakarta Timur untuk maju ke depan dan menyampaikan pendapat mereka tentang tantangan Muhammadiyah. Setelah berinteraksi dengan beberapa kader tersebut, salah satu kesimpulan yang diambil Buya Anwar adalah perlunya Muhammadiyah mendirikan bank syariah.
“Prodi Perbankan Syariah ini unggul. Sudah semestinya Muhammadiyah punya bank syariah. Jika punya prodi unggul berarti kita bisa mencetak SDM yang hebat. Muhammadiyah belum punya bank syariah. Ke depannya nanti kita harus memiliki bank syariah,” tegasnya.
Optimisme Buya Anwar tampak makin bertambah dengan adanya sosok kader Muhammadiyah yang menjadi 'otak' dari pendirian bank syariah di Indonesia, yaitu Sekjend MUI Dr Amirsyah Tambunan, yang tampak hadir dalam acara HBM 6 ini. Dalam kesempagan itu, Anwar Abbas juga menghimbau kader Muhammadiyah untuk bersatu dan memperkuat barisan agar bisa maju.
"Untuk bisa bersatu, kalian harus rajin silaturahmi. Kata Nabi, orang yang rajin silaturahmi umurnya dipanjangkan dan rezekinya ditambah,” tutur Buya lagi.
Oleh karenanya silaturahmi melalui HBM ini menjadi ajang bagi kader Muhammadiyah agar dapat menambah iman dan ilmu. “Tuhan akan angkat derajat manusia lebih tinggi kalau beriman dan berilmu,” pungkas Buya Anwar.
Tak sampai di situ, jamaah yang memenui Masjid At-Taqwa UMJ ini juga menyimak ceramah dari pendakwah sekaligus alumni FAI UMJ, KH Fikri Haikal MZ. Pada kesempatan ini Ustaz Fikri menyampaikan pentingnya peran guru dalam membentuk karakter dan mendidik murid.
Ustaz Fikri mengaku bangga menjadi bagian dari keluarga Muhammadiyah dan pernah menjadi mahasiswa di UMJ karena mendapatkan pendidikan yang baik. Berkaitan dengan pendidikan karakter, Ustaz Fikri juga mengutip Buya Hamka bahwa manusia hidup di muka bumi bukan sekadar hidup melainkan memiliki nilai pembeda.
Acara HBM 6 ini dihadiri oleh Ketua Pimpinan Wilayah DKI Jakarta, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah di wilayah Jabodetabek yaitu Jaktim, Depok, Kabupaten Bogor, dan Tangsel. Hadir pula Rektor, Wakil Rektor, Dekan, dosen, dan mahasiswa di lingkungan UMJ.
Pada kesempatan ini para mitra Muhmmdiyah juga turut menyalurkan program bantuan pada yatim dan dhuafa di lingkungan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Program bantuan tersebut meliputi Program Pemberdayaan Ekonomi Dhuafa dari BAMUIS BNI, bantuan pendidikan bagi mahasiswa FAI UMJ dari Lazismu DKI Jakarta, bantuan bagi yatim dan dhuafa dari Lazis UMJ, dan santunan anak yatim dhuafa MI Muhammadiyah 01 Rempoa dari Yayasan Baitul Maal PLN.