Rabu 02 Aug 2023 19:09 WIB

Bantah Ada Bencana Kelaparan di Papua Tengah, Mentan Sebut Warga Meninggal karena Diare

"Kok kalau meninggal kelaparan kok cuma satu keluarga" kata Mentan Syahrul.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Syahrul membantah informasi ada bencana kelaparan di Papua Tengah.
Foto:

Sebelumnya diberitakan, musim kemarau panjang disertai cuaca dingin ekstrem menyebabkan lima orang dewasa dan satu bayi di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, meninggal dunia. Warga sekitar mengalami gagal panen dan kesulitan air bersih sehingga menyebabkan diare serta dehidrasi. 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan kurang lebih 7.500 warga terdampak bencana kekeringan yang melanda Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. Hal ini berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Puncak per Ahad (30/7/2023). 

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, kemarau berkepanjangan diiringi cuaca dingin ekstrim memicu terjadinya gagal panen warga Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. Hal ini membuat warga kesulitan mendapatkan bahan makan dan air bersih, hingga dilaporkan lima orang dewasa dan seorang bayi meninggal dunia karena diduga diare dan dehidrasi. 

"Penanganan darurat yang telah dilakukan meliputi penyelidikan epidemiologi kepada para korban yang meninggal dunia oleh Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah. Selain itu distribusi bantuan makanan dan obat-obatan serta penyuluhan kesehatan juga dilakukan secara berkala," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran persnya, Senin (31/7/2023).  

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Puncak juga telah mendistribusikan bantuan logistik dan peralatan yang meliputi makanan siap saji, makanan anak, lauk pauk, biskuit dan lainnya.  

Muhari mengatakan, pemerintah pusat juga turut memberi perhatian dalam penanganan darurat kekeringan di kawasan Pegunungan Tengah Papua itu. Rencananya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto akan bertolak ke Kabupaten Papua Tengah pada Rabu (2/8/2023) dini hari. 

Tim akan membawa dan menyerahkan langsung dukungan logistik serta peralatan kepada pemerintah daerah setempat. Pendistribusian logistik dan peralatan dari BNPB kepada masyarakat terdampak kekeringan akan dibantu oleh TNI dan Polri. Hal ini mengingat kondisi medan yang berat dan hanya dapat dilalui dengan kendaraan roda dua serta helikopter. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya telah menginstruksikan jajarannya mulai dari Menko PMK, Menteri Sosial, hingga BNPB dan pemerintah daerah agar segera mengatasi masalah bencana kelaparan yang terjadi di Papua Tengah. 

"Saya sudah perintahkan kepada Menko PMK, Menteri Sosial, BNPB dan juga di daerah, di Papua untuk segera menangani secepat-cepatnya," kata Jokowi usai peresmian Sodetan Ciliwung di Jakarta Timur, Senin (31/7/2023). 

Jokowi pun menjelaskan kondisi di Distrik Lambewi dan Distrik Agandugume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah sehingga terjadi bencana kelaparan. Ia mengatakan, pada saat musim salju, tanaman di wilayah tersebut tidak ada yang tumbuh. Selain itu, proses distribusi bantuan makanan juga menghadapi masalah keamanan. 

"Tapi problemnya supaya tahu itu ada daerah spesifik yang kalau di musim salju itu yang namanya tanaman tidak ada yang tumbuh di ketinggian yang sangat tinggi di distrik itu. Yang kedua bantuan untuk makanan juga problem di urusan keamanan. Pesawat tidak berani turun sehingga problem lagi," jelas Jokowi. 

Karena itu, ia pun meminta TNI agar juga memberikan bantuan pengawalan distribusi bantuan makanan kepada warga sekitar. "Di sana memang problemnya selalu seperti itu. Medannya yang sangat sulit, pesawat yang mau turun pilotnya nggak berani sehingga problem itu yang terjadi," ujarnya. 

 

photo
KELAPARAN BERULANG DI PAPUA - (Republika)

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement