REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebih dari 300 peserta program CSR Digitalintasarta yang dilaksanakan di SMK 1 Labuan Bajo bersama Orbit Future Academy dinyatakan lulus pelatihan. Program CSR ini merupakan komitmen Lintasarta untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia dan pendidikan IT di Indonesia Timur.
"Kami percaya bahwa pengembangan sumber daya manusia di bidang teknologi informasi adalah langkah penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mencapai kesetaraan pembangunan di seluruh Indonesia,” ujar Direktur Utama Lintasarta, Bayu Hanantasena.
Program CSR Digitalintasarta diikuti lebih dari 300 siswa dan guru sekolah menengah kejuruan (SMK) sebagai bagian dari misi digitalisasi untuk negeri dari perseroan. Tersertifikasi resmi dari Intel Corporation dan Microsoft Corporation, program ini berisi pelatihan bagi pelajar dan guru tingkat atas di sekolah kejuruan dan bertujuan menumbuhkan keahlian khusus sebagai bekal memasuki dunia pekerjaan.
Empat modul yang diberikan adalah Network Engineer, Network Infra Engineer, Artificial Intelligence for Youth, dan Teaching in Industry 4.0. Keterampilan yang ditanamkan pada empat modul ini diharapkan dapat memberi peluang lebih besar bagi para peserta program untuk mendapatkan pekerjaan dan membangun karier, terutama di bidang teknologi dan informatika.
“Kami dari Pemerintah Provinsi NTT meyakini bahwa persiapan SDM dalam penggunaan dan pengelolaan internet menjadi salah satu prioritas utama untuk mengejar digitalisasi di wilayah kami," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Linus Lusi.
Bersama Orbit Future Academy sebagai mitra strategis dalam menjalankan program ini, upacara kelulusan direncanakan sebagai ajang apresiasi capaian program dan peserta yang telah menyelesaikan kurikulum. Acara sekaligus sebagai ajakan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan di berbagai sektor untuk bersama-sama memajukan sektor digital di Indonesia Timur.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
