Senin 31 Jul 2023 23:29 WIB

Polbangtan Dukung Peternak Milenial Pacitan Bangun Kluster Bisnis

Polbangtan melakukan kunjungan lapangan dan brainstorming dengan peternak milenial

Bertempat di kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemkab Pacitan, Udrayana didampingi Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri beserta manajemen dan pengarah mengadakan diskusi dengan penyuluh, mobilizer, fasilitator dan peternak muda Pacitan.
Foto: dok istimewa
Bertempat di kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemkab Pacitan, Udrayana didampingi Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri beserta manajemen dan pengarah mengadakan diskusi dengan penyuluh, mobilizer, fasilitator dan peternak muda Pacitan.

REPUBLIKA.CO.ID, PACITAN -- Petani dan peternak muda di Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur terus bergeliat melanjutkan amanah memelihara negeri dari ancaman kekurangan pangan, baik disebabkan oleh anomali iklim maupun pertambahan populasi manusia yang menuntut kecukupan pangan. 

Upaya tersebut disokong Kementerian Pertanian RI khususnya Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) bersama Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme (YESS) oleh Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Program YESS di Jawa Timur bagi peternak milenial Pacitan.

Upaya Polbangtan Malang di Pacitan selaku PPIU YESS Jatim sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo peningkatan jumlah petani muda harus terus didorong, karena jumlah petani produktif kita menurun. 

"Selain karena faktor usia, juga adanya penurunan produktivitas," kata Mentan Syahrul.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi bahwa generasi milenial di sektor milenial harus lebih baik mengelola usahanya.

"Kelola dengan memanfaatkan berbagai inovasi teknologi, utamanya smart farming agar pertanian tidak lagi diidentikkan dengan kotor, lusuh dan tidak menjanjikan," katanya.

Selain memanfaatkan teknologi, kata Dedi Nursyamsi, para milenial juga harus berkolaborasi, karena dengan saling kerjasama, banyak hal positif dapat dihasilkan.

"Mulai bertukar informasi penerapan teknologi, hingga akses keuangan dan pasar, semua dapat dikolaborasikan," katanya lagi.

Hal tersebut selalu diupayakan oleh tim PPIU Jawa Timur dalam pelaksanaan program YESS, seperti dilakukan Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana di Kabupaten Pacitan, Sabtu (29/7).

Direktur Udrayana bersama manajemen PPIU Jatim melakukan kunjungan lapangan dan brainstorming dengan peternak milenial yang tergabung pada Ekosistem Komoditas Ternak Kambing Domba Pacitan.

Bertempat di kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemkab Pacitan, Udrayana didampingi Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri beserta manajemen dan pengarah mengadakan diskusi dengan penyuluh, mobilizer, fasilitator dan peternak muda Pacitan.

Topik utama diskusi, tentang langkah-langkah konkrit pelaksanaan program dan kegiatan korporasi petani milenial, yang telah disahkan oleh notaris pada Mei 2023, yang dinamai Agro Milenial Sejahtera. 

"Berdasarkan informasi, peluang pasar di Kabupaten Pacitan dan sekitarnya masih sangat terbuka untuk menampung hasil produksi, khususnya domba dan kambing baik dalam keadaan hidup maupun bentuk daging," kata Udrayana yang akrab disapa Uud.

Oleh karenanya, kata Uud, pengelola korporasi harus update data base, sekaligus mengelola informasi yang diperoleh untuk kepentingan anggota. 

Dia menambahkan, demikian pula dengan peternak milenial Penerima Manfaat Program YESS, dapat lebih yakin bahwa usaha mereka yang mulai berkembang setelah mengikuti program.

"Kami harapkan semakin memberi harapan jika korporasi yang saat ini sedang dibangun, dapat dijalankan dengan baik," kata Uud.

Koordinator Kluster Kambing Domba, Yan Khoirul menyambut baik dukungan Kementan, seraya memastikan akan fokus pada pengembangan on farm.

"Input dan pasar telah disiapkan dan diatur oleh korporasi," kata Yan Khoirul.

Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri menambahkan bahwa data base kebutuhan pasar dan ketersediaan produk yang disiapkan peternak milenial menjadi hal yang sangat penting diperhatikan. 

"Kesiapan data suply and demand, maka peternak dapat melakukan pengembangan usaha melalui penerapan berbagai teknologi. Mulai manejemen pemeliharaan, manajemen pakan, dan bahkan manajemen reproduksi," katanya.

Perkembangan kluster usaha domba dan kambing, kata Acep Hariri, akan diikuti dengan komoditas lain, misalnya cabe pada kluster hortikultura. 

"Penerapan smart farming, akan menjadi sebuah kebutuhan untuk peningkatan produktifitas usaha, dan tentu akan berujung pada peningkatan pendapatan serta kesejahteraan petani peternak muda," kata Acep.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement