Senin 31 Jul 2023 21:38 WIB

Diskusi dengan Wali Murid, Pena Mas Ganjar Sosialisasikan Pentingnya Pendidikan Anak

Reza mengatakan, pihaknya juga menolak sekaligus memerangi pungutan liar.

Diskusi bersama orang tua siswa tentang pentingnya pendidikan bagi anak serta sosialisasi beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) bertema Ngobrol Bareng Wali Murid di Warkop Boskyu, Desa Karangjati, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Foto: Dok. Web
Diskusi bersama orang tua siswa tentang pentingnya pendidikan bagi anak serta sosialisasi beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) bertema Ngobrol Bareng Wali Murid di Warkop Boskyu, Desa Karangjati, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, TEGAL -- Sukarelawan yang tergabung dalam Pergerakan Generasi Alumni Muda dan Akademisi Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Sebelas Maret (UNS) Bersama Ganjar yang biasa disebut Pena Mas Ganjar menggelar diskusi bersama orang tua siswa tentang pentingnya pendidikan bagi anak serta sosialisasi beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) bertema "Ngobrol Bareng Wali Murid" di Warkop Boskyu, Desa Karangjati, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. 

"Pena Mas Ganjar Kabupaten Tegal untuk mengobrol bersama wali murid guna menyosialisasikan masyarakat bahwa pendidikan sangat penting bagi anak-anak," ungkapnya di sela-sela diskusi, seperti dilansir dari Kantor Berita Antara pada Senin (31/7/2023).

Baca Juga

Reza mengatakan, pihaknya juga menolak sekaligus memerangi pungutan liar (pungli) dalam dunia pendidikan. Pendukung Ganjar Pranowo ini juga meminta para orang tua ikut berpartisipasi dalam memberantas pungli, seperti melaporkan pelaku kepada pihak berwenang.

"Kami mulai dari kebijakan Ganjar Pranowo terkait dunia pendidikan di SD, SMP, dan SMA. Salah satunya, Bapak Ganjar secara tegas melarang adanya pungutan liar di dunia pendidikan,  sumbangan dalam bentuk apa pun," ujarnya.

Lebih lanjut, Reza mengatakan pihaknya menyosialisasikan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) yang bisa didapatkan siswa di Kabupaten Tegal, Jateng. 

Reza berharap setelah adanya diskusi ini, masyarakat Tegal tidak membiarkan anaknya putus sekolah lantaran terkendala biaya. Sebab, pemerintah telah menyediakan banyak beasiswa kepada masyarakat yang kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya. Misalnya, kartu Indonesia pintar (KIP) dan PIP. Dengan demikian, tidak ada lagi alasan untuk tidak menyekolahkan anak mereka hingga perguruan tinggi.

"Kami memberikan pencerdasan kepada masyarakat bahwa ada beasiswa pendidikan untuk anak dari pemerintah. Kami juga berharap wali murid dan masyarakat bisa memahami bahwa tidak diperbolehkan adanya pungli dalam dunia pendidikan," ujarnya.

Reza menuturkan peserta sangat antusias mengukuti sosialisasi pendidikan dan beasiswa yang digelar Pena Mas Ganjar.

Ada 157 orang tua yang diharapkan makin tersadar untuk memberikan pendidikan yang layak bagi anaknya. Dalam kesempatan ini, Pena Mas Ganjar juga menyosialisasikan sosok bakal calon presiden (bacapres) tersebut agar bisa memenangi kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sementara itu, Ahmad Ali Albar sebagai pemateri diskusi bertema pendidikan ini mengatakan PIP adalah program untuk keluarga kurang mampu atau keluarga yang mengalami kesulitan untuk pembiayaan terkait pendidikan. 

"Program beasiswa ini bersifat usulan manakala yang tidak dijangkau oleh KIP. Bantuan ini berjenjang, mulai SD hingga perguruan tinggi. Masyarakat bisa mendapatkan pendidikan tanpa harus dipusingkan dengan biaya," kata dia.

Dia mengatakan masyarakat kurang mampu juga bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan sampai jenjang perguruan tinggi di Kabupaten Tegal. 

"Mimpi anak-anak jangan sampai terbelenggu, harus bisa diwujudkan. Pemerintah harus hadir," katanya.

Sementara itu, Kurniyawati sebagai orang tua siswa menilai diskusi yang diikutinya sangat positif. Para wali murid mendapatkan pelajaran tentang mendidik hingga menyekolahkan anaknya.

"Pelajaran untuk mendidik anak ke depannya. Kemudian, bisa bersosialisasi dengan wali murid lain.

Dia juga menanggapi adanya beasiswa PIP dari pemerintah yang diperuntukkan bagi siswa yang belum menerima manfaat KIP. Menurut dia, program yang disosialisasikan ini dapat membantunya memenuhi kebutuhan biaya pendidikan maupun peralatan sekolah anaknya.

"Membantu masyarakat yang kurang mampu jadi bisa melanjutkan sekolah yang lebih tinggi karena ada beasiswa ini," ucapnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement