Senin 31 Jul 2023 19:08 WIB

Umat Diajak Memaknai Kembali Peradaban Budaya Islam di Indonesia

Ekspresi Islam dalam membentuk budaya di Indonesia berbeda dengan negara lain.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menko PMK Muhadjir Effendy menjadi pembicara di Seminar Kebudayaan Islam Indonesia, TMII, Jaktim.
Foto: Republika.co.id
Menko PMK Muhadjir Effendy menjadi pembicara di Seminar Kebudayaan Islam Indonesia, TMII, Jaktim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengajak seluruh umat untuk kembali memaknai arti kebudayaan Islam yang telah berkembang pesat di Indonesia sejak sebelum masa kemerdekaan.

Menurut Muhadjir, untuk memaknai itu umat Islam dapat belajar dari Peter L Berger yang merupakan seorang ilmuan yang menjelaskan tentang teori dialektika budaya. Dalam teori itu, sambung dia, manusia diciptakan oleh Tuhan YME dengan kemampuan daya cipta yang merupakan inti dari budaya.

"Manusia dalam menciptakan sesuatu itu terikat dengan media dan ide. Ide itu ada di dalam pikiran kita, dan media itu ada di jagat raya ini. Media dan ide ini akan menentukan ekspresi budaya kita," kata Muhadjir di Seminar Kebudayaan Islam Indonesia bertema 'Mengukuhkan Peran Kebudayaan Islam Indonesia dalam merekatkan Kebhinekaan Bangsa' di Sasana Kriya Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, belum lama ini.

Muhadjir menjelaskan, media dapat diartikan sebagai Indonesia yang akan menentukkan warna keislaman. Sementara Islam menjadi bagian dari ide dalam kesadaran yang ada dalam pikiran umat manusia. Sehingga, kata dia, ekspresi Islam dalam membentuk budaya di Indonesia memiliki perbedaan dengan umat Islam di negara lain.

"Oleh karena itu, ketika Islam diekspresikan di Indonesia akan menjadi khas, karena medianya berbeda dengan di negara lain," kata Muhadjir.

Melalui kekhasan itu, Muhadjir mengatakan, umat Islam Indonesia harus bangga atas budaya yang telah terbentuk selama puluhan tahun tersebut. Terlebih, semua ini telah memberikan dampak bagi kemanjuan umat Islam, baik dari segi sosial maupun ekonomi.

"Kalau kita melihat ke belakang, misalnya fenomena jilbab. Ini budaya khas. Betapa terjadi proses revolusi budaya yang panjang hingga menjadi identitas yang luar biasa. Ini berdampak pada industri tekstil kita yang turut mempengaruhi ekonomi umat," kata Muhadjir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement