Ahad 30 Jul 2023 22:29 WIB

Wapres: Terorisme Kadang di Permukaan, Kadang di Bawah Permukaan, Jangan Lengah

Wapres mengingatkan masyarakat agar tetap waspadai terorisme

Rep: Fauziah Mursyid / Red: Nashih Nashrullah
Wakil Presiden KH Maruf Amin saat menghadiri Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun ke-13 BNPT di Djakarta Theatre, Jakarta, Jumat (28/7/2023).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden KH Maruf Amin saat menghadiri Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun ke-13 BNPT di Djakarta Theatre, Jakarta, Jumat (28/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengingatkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dan aparat keamanan TNI/Polri untuk tidak lengah terhadap ancaman radikal maupun terorisme. 

Hal ini karena jaringan terorisme terkadang muncul di permukaan dan di bawah permukaan. 

Baca Juga

"Kita tetap tidak boleh lengah sebab memang terorisme itu kadang-kadang dia kumpul, muncul di permukaan, kadang-kadang juga berada di bawah permukaan. Oleh karena itu, kewaspadaan ini perlu kita lakukan,” kata Kiai Ma'ruf usai menghadiri Peringatan Hari Ulang Tahun ke-13 BNPT di Djakarta Theater, Jakarta, Jumat (28/7/2023). 

Hal ini disampaikan Kiai Ma'ruf setelah mendapat laporan penurunan angka serangan terorisme hingga 89 persen sejak 2016 hingga 2023. Kiai Ma'ruf mengapresiasi penurunan tersebut, tetapi mengingatkan untuk tidak lengah.

Sebab, gerakan terorisme muncul disebabkan salah pemahaman terhadap ideologi agama, masalah sosial, dan ekonomi. Karena itu, dia menekankan agar melakukan penangkalan melalui gerakan kontra radikalisasi maupun radikalisasi.

“Melalui upaya-upaya gerakan kontra radikalisasi yang dilakukan maupun juga dalam mengembalikan mereka yang sudah terpapar dengan gerakan deradikalisasi,” tambahnya.

Tidak hanya itu, Kiai Ma'ruf juga mengingatkan ancaman terorisme melalui media sosial. Karena itu, penting untuk mengawasi penggunaan media sosial. 

Baca juga: Jalan Hidayah Mualaf Yusuf tak Terduga, Menjatuhkan Buku Biografi Rasulullah SAW di Toko

"Pernah disampaikan bahwa ada anak yang tidak pernah bergaul, berhubungan dengan pihak-pihak lain, tetapi tiba-tiba menjadi radikal itu karena melalui pembinaan melalui media sosial, ini yang barangkali yang perlu kita (waspadai)," ujarnya.

“Harus kita jaga terus di dalam rangka kita menghadapi Pemilu ya, jangan sampai Pemilu itu dimasuki atau digunakan oleh kelompok-kelompok radikal sehingga bisa menimbulkan kegaduhan dan kerawanan,” ujarnya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement