REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehadiran kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan memberikan efek berganda (multiplier effect) luas. Moda transportasi modern itu akan meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat di kedua Jakarta-Bandung serta kota-kota lain yang dilalui kereta cepat.
Dalam banyak kesempatan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa KCJB akan meningkatkan perekonomian bukan hanya Bandung saja. Ada tiga daerah di Jawa Barat yang diprediksi akan meningkat pesat, yakni Kabupaten Karawang, Padalarang dan Tegalluar.
"Sehingga (KCJB beroperasi) ini akan melompatkan produktivitas dan ekonomi Jawa Barat yang sudah menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa," kata Ridwan Kamil seperti dilansir pada Ahad (30/7/2023).
Lebih lanjut, Emil mengatakan KCJB akan melayani 68 perjalanan per hari untuk mendukung aktivitas masyarakat Jakarta dan Bandung. Hal tersebut otomatis bisa mendorong dalam menggerakan roda perekonomian terutama di daerah-daerah yang dilalui rute kereta cepat.
Sebagaimana diketahui, KCJB akan melintasi empat stasiun, yaitu Halim, Karawang, Padalarang dan Tegalluar. Stasiun Halim Karawang dibangun oleh PT Wijaya Karya. Sedangkan stasiun Padalarang dan Tegalluar dibangun oleh China Railway Group Limited (CREC). Saat ini, proses konstruksi keempat stasiun KCJB telah hampir rampung.
Sebelumnya, KCIC telah memulai proses independent test terhadap sarana dan prasarana KCJB untuk memastikan semua subsistem berjalan dengan normal, sesuai standar dan spesifikasi yang telah ditentukan. Operasional kereta cepat akan memangkas waktu tempuh kedua kota dari 3-4 jam menjadi 40 menit.