REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menjadi petani di era serba digital tidaklah mudah. Di saat banyak orang mempercepat proses produksi, petani harus menahan diri bersabar untuk memanen hasil tanam.
Tak hanya itu, yang lebih menyakitkan lagi, mereka harus menghadapi tantangan perubahan iklim yang tak menentu dan ketersediaan pupuk yang tak mudah didapat.
Merespons situasi semacam itu, Partai Amanat Nasional (PAN) terus mendorong para petani untuk meningkatkan produktivitas agar mencapai kesejahteraan. Salah satu cara PAN dengan menggencarkan penggunaan secara berimbang pupuk kandang sebagai alternatif.
Kader PAN Blitar, Susi Narulita mengatakan PAN memiliki program yang menghasilkan pupuk lebih berkualitas. Hal ini sebagai upaya PAN dalam merealisasikan permasalahan petani yakni kelangkaan pupuk.
"PAN memiliki inovasi untuk para petani yang diberi nama Biosaka yang nantinya memproduksi pupuk non kimia biasanya dari pupuk kandang kemudian dari rumput yang kita olah sebaik mungkin," ujar Susi dalam keterangannya di Jakarta pada Ahad (30/7/2023).
Inovasi ini berfungsi sebagai signaling bagi tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih bagus. Susi mengatakan inovasi PAN ini membantu petani di berbagai daerah. Mereka mampu menjaga dan meningkatkan kesuburan tanah di tengah keterbatasan modal.
Selain itu, sebagai partai politik memperhatikan masyarakat kecil khususnya petani, PAN memberikan wawasan teknologi pertanian berupa mesin pemilah bibit unggul. Teknologi ini akan menghasilkan tanaman dengan kualitas yang baik.
PAN yakin dengan mendorong petani dalam pemanfaatan teknologi pertanian yang mutakhir membuat hasil panen lebih besar. Hal itu tentu dapat mensejahterakan para petani di Tanah Air.
"Inovasi dari PAN ini sudah banyak diminati oleh petani-petani khususnya di Blitar," pungkas Susi.