REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dukungan dari warga Nahdlatul Ulama (NU) disebut semakin deras kepada Partai Amanat Nasional (PAN) pada Pemilu 2024. Dukungan yang masif tersebut tak terlepas dari ucapan Ketua Umum PBNU, Gus Yahya Cholil Staquf yang memperbolehkan Nahdliyin memilih PAN pada Pemilu 2024 pada acara simposium 1 abad NU di Kota Surabaya pada Februari lalu.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komaruddin menilai, ucapan Gus Yahya berpotensi membuat PAN mendapat banyak suara dari NU. Pernyataan Gus Yahya tersebut dinilai sebagai sinyal restu untuk warga NU memberikan dukungan untuk PAN.
"Ketika ada pernyataan dari ketua PBNU yang silakan NU memilih PAN. Sejatinya pemilih kita cair kan?" kata Ujang di Jakarta, Kamis (27/7/2023).
Sinyal positif tersebut juga membuat elektabilitas PAN di kalangan kelompok Muslim terus meningkat. Hal itu terlihat dari rilis Indikator Politik Indonesia (IPI) terbaru pada bulan Juni menunjukkan PAN menjadi salah satu partai berbasis Islam yang kokoh dengan elektabilitas sebesar 3,1 persen. Perolehan tersebut hanya di bawah PKB dan PKS.
Secara umum elektabilitas PAN terus menunjukkan hasil yang terus positif. Survei IPI menunjukkan elektabilitas partai besutan Zulkifli Hasan tersebut pada bulan maret berkisar di angka dua persen, sementara pada data terbaru, PAN meraih angka 3,1 persen.
Faktor yang membuat elektabilitas PAN konsisten terus naik adalah pergerakannya yang masif. Selain itu, sikap PAN yang semakin progresif juga membuat banyak masyarakat yang bersimpati kepada partai berlambang matahari tersebut. "Jadi saya melihat elektabilitasnya itu stabil karena pergerakan-pergerakan PAN saat ini sangat masif, sangat progresif," ucap Ujang.
Selain itu, faktor lain stabilnya elektabilitas PAN karena dipengaruhi kinerja Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan (Mendag). Sebab, Zulkifli Hasan dinilai bekerja nyata selama mengemban tugas dari Presiden Jokowi sebagai Mendag. "Jadi memang ketika Zulhas-nya menjadi menteri, perkembangan PAN larinya kencang, progresif dalam menatap Pemilu 2024," ujar Ujang.