Senin 24 Jul 2023 16:22 WIB

Fahri Hamzah Nilai Ada Konsolidasi Aktivis untuk Dukung Prabowo

Fahri Hamzah menilai ada konsolidasi aktivis untuk mendukung Prabowo di Pilpres 2024.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bilal Ramadhan
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Fahri Hamzah menilai ada konsolidasi aktivis untuk mendukung Prabowo di Pilpres 2024.
Foto: Dok Kemenhan
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Fahri Hamzah menilai ada konsolidasi aktivis untuk mendukung Prabowo di Pilpres 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR periode 2014-2019, Fahri Hamzah menilai Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memiliki kesempatan besar pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Sebab, tingkat penerimaan terhadap Prabowo semakin meluas dan berasal dari berbagai latar belakang masyarakat.

Salah satu dukungan hadir dari para aktivis 1998, yang notabenenya berlawanan dengan Prabowo selama masa Orde Baru. Nilainya, ada konsolidasi besar-besaran dari para aktivis dan cendikiawan untuk mendukung mantan komandan jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) itu.

Baca Juga

"Harus ada waktu bagi kita semua untuk bersatu dan memulai konsolidasi besar-besaran secara nasional. Kita tidak perlu lagi memberikan atau melayani gagasan-gagasan untuk saling melemahkan dan bertengkar tentang soal-soal yang tidak ada dasarnya dan tidak ada ujung pangkalnya," ujar Fahri lewat keterangannya, Senin (24/7/2023).

Konsolidasi dan dukungan tersebut terlihat dari kedatangan Budiman Sudjatmiko ke kediaman Prabowo. Pertemuan tersebut disoroti karena Budiman adalah politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan mantan aktivis.

Para aktivis, cendekiawan, intelektual, kyai, ulama, dan para tokoh agama sekarang ini mulai bersatu jelang Pilpres 2024. Khususnya dalam mengatakan bahwa inilah waktunya Prabowo untuk memimpin konsolidasi dan persatuan.

"Saya kira, orang-orang seperti Budiman Sudjatmiko telah sampai pada pikiran seperti itu, yang saya kira akan terus-menerus menjadi arus yang besar di tengah situasi dunia yang tidak lagi menguntungkan bagi ekosistem pertumbuhan," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto siap bertemu dengan siapapun. Khususnya dalam membahas ide dan pemikiran untuk masa depan Indonesia.

"Pak Prabowo sebagai calon presiden, sebagai seorang pemimpin bertemu dengan siapa saja. Beliau tidak punya alergi, kan saya sudah berkali-kali mengatakan Pak Prabowo tidak memiliki alergi, tidak mempunyai halangan untuk bertemu dengan siapapun," ujar Muzani di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (20/7/2023).

Jelasnya sekali lagi, Prabowo siap bertemu dengan siapapun yang ingin membahas ide dan pemikirannya untuk Indonesia. Termasuk Budiman yang notabenenya merupakan kader PDIP.

Partai Gerindra sendiri menghormati mekanisme yang dilakukan PDIP dalam memanggil kader-kadernya yang usai bertemu Prabowo. Dalam hal ini ada Gibran Rakabuming Raka, Effendi Simbolon, dan terakhir adalah Budiman.

"Kalau kemudian langkah politik itu terus DPP PDIP mengambil, mengundang Mas Budiman tentu saja kami menghormati itu adalah ranah internal PDI Perjuangan," ujar Muzani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement