Jumat 21 Jul 2023 21:39 WIB

Bank Aceh Beri Bantuan 50 Unit Tenda untuk Pelaku UMKM di Lhokseumawe

Bank Aceh berkomitmen membersamai UMKM untuk maju.

Pekerja membersihkan pecahan kaca pada Kantor Pusat Operasional Bank Aceh.
Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa
Pekerja membersihkan pecahan kaca pada Kantor Pusat Operasional Bank Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- PT Bank Aceh Syariah memberikan bantuan 50 unit tenda kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Lhokseumawe untuk berjualan di lokasi Pasar Kuliner Ahad Festival.

Pimpinan Bank Aceh Syariah Cabang Lhokseumawe, Taufik Saleh di Lhokseumawe, Aceh, Jumat, mengatakan bantuan tenda itu merupakan bentuk komitmen Bank Aceh terhadap pelaku UMKM, mengingat pelaku UMKM merupakan salah satu faktor penggerak ekonomi utama di Indonesia.

Baca Juga

"Pemberian bantuan tenda ini merupakan tahap pertama dan rencananya Bank Aceh dalam waktu dekat akan kembali memberikan bantuan 50 tenda kepada pelaku UMKM lainnya," kata Taufik Saleh.

Penyerahan 50 tenda kepada pelaku UMKM binaan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi dan UKM Kota Lhokseumawe tersebut berlangsung di halaman Kantor Wali Kota Lhokseumawe.

Selain memberikan bantuan tenda, kata Taufik Saleh, Bank Aceh juga telah berkontribusi mendukung pedagang melalui ekosistem pasar dengan menghadirkan gerai UMKM.

Hal ini bertujuan untuk membuka kesempatan bagi pelaku UMKM untuk memperkenalkan dagangannya mulai dari lokal, nasional hingga internasional.

"Bantuan ini sesuai dengan instruksi langsung dari Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki saat melakukan peninjauan Pasar Kuliner Ahad Festival beberapa waktu lalu," ujarnya.

Sementara itu, Pj Wali Kota Lhokseumawe Imran mengatakan sumbangan tenda itu merupakan wujud kontribusi dari Bank Aceh dalam mendukung penuh kegiatan UMKM untuk memajukan perputaran ekonomi daerah.

"Saya mengapresiasi Bank Aceh Syariah Cabang Lhokseumawe yang peduli dengan kebutuhan para pedagang. Hingga saat ini terdata Pasar Kuliner Ahad Festival memiliki 150 pelaku UMKM yang aktif berjualan setiap pekannya mulai dari pagi hingga siang hari," ujarnya.

Ia berharap perusahaan maupun instansi lainnya untuk turut serta membantu perkembangan UMKM dari segi peningkatan kualitas maupun peningkatan pendapatan.

"Semoga Disperindagkop tidak cuma sekedar menyerahkan bantuan saja, akan tetapi Bank Aceh dapat membuat semacam KUR atau apa itu bantuan seperti pelatihan untuk peningkatan kapasitas pelaku UMKM," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement