Kamis 20 Jul 2023 18:52 WIB

Gerindra: Prabowo dan Budiman di Masa Orde Baru Hanya Masa Lalu

Politikus Gerindra sebut Prabowo dan Budiman Sudjatmiko di Orde Baru hanya masa lalu.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko (kanan). Gerindra sebut Prabowo dan Budiman Sudjatmiko di Orde Baru hanya masa lalu.
Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko (kanan). Gerindra sebut Prabowo dan Budiman Sudjatmiko di Orde Baru hanya masa lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani membantah bahwa pertemuan antara Prabowo Subianto dan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Budiman Sudjatmiko adalah upaya untuk menghapus anggapan terkait Orde Baru. Tegasnya, berlawanannya Prabowo dan Budiman pada Orde Baru adalah masa lalu.

"Itu kan masa lalu, orang-orang itu sekarang sudah mulai menatap masa depan dengan lebih baik. Kita-kita ini juga generasi yang lahir, ada yang lahir di atas tahun 2000, ada yang lahir tahun '90, itu kan kita harus menata masa depan Indonesia, negeri kita, yang usianya sebentar lagi mencapai 100 tahun," ujar Muzani di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (20/7/2023).

Baca Juga

Jelasnya, pertemuan antara Prabowo dan Budiman adalah membahas ide dan pemikiran untuk membangun Indonesia. Tak ada pembahasan ihwal peluang bergabungnya Budiman ke partai berlambang kepala garuda itu.

"(Membahas) Tentang masalah-masalah Indonesia, tentang masalah-masalah bangsa yang menurut Mas Budiman perlu sebuah ide besar, cita-cita besar, seperti Bung Karno ketika awal memproklamasikan Republik Indonesia," ujar Muzani.

Prabowo, jelas Muzani, juga siap bertemu dengan siapapun dalam kapasitasnya sebagai bakal calon presiden (capres), Ketua Umum Partai Gerindra, ataupun Menteri Pertahanan (Menhan). Jelasnya, Prabowo tak memiliki masalah untuk bertemu setiap orang atau kelompok.

"Pak Prabowo tidak memiliki alergi, tidak mempunyai halangan untuk bertemu dengan siapapun, kelompok manapun. Karena sesungguhnya bertemu dengan siapapun menurut pandangan Pak Prabowo adalah suatu yang bisa memberi manfaat," ujar Muzani.

Sebelumnya, Budiman menyebut Prabowo sebagai orang baik. Dia berharap perjuangan politik mantan komandan jenderal Komando Pasukan Khusus (danjen Kopassus) itu tidak lagi dibebani oleh peristiwa lampau.

Hal itu disampaikan Budiman usai bertemu secara tertutup dengan Prabowo di kediaman menteri pertahanan (menhan) itu di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam WIB. Budiman mengatakan, dalam pertemuan sekitar dua jam itu, ia dan Prabowo salah satunya membahas perbedaan posisi saat menjelang reformasi 1998.

Budiman mengakui, pada masa itu dirinya sebagai aktivis dan Prabowo sebagai tentara berada pada situasi saling berhadap-hadapan. Dia dan Prabowo sama-sama mempertaruhkan nyawa, kehormatan, dan cita-cita ketika itu

"Saya mantan aktivis, Pak Prabowo mantan tentara elite. Kita pernah berhadapan," kata Budiman saat konferensi pers bersama Prabowo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement