Kamis 20 Jul 2023 09:00 WIB

Universitas BSI Jadi Benteng Terhadap Narkotika Bagi Mahasiswanya

Peringatan HANI merupakan momen penting tentang bahaya Narkoba

Dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) berkesempatan menghadiri acara peringatan Hari Anti Narkotika Internasional 2023 (HANI 2023) yang digelar oleh Aliansi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkoba (Artipena) dengan tema Menuju Kampus Bersinar (Bersih dari Narkoba).
Foto: Dok Universitas BSI
Dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) berkesempatan menghadiri acara peringatan Hari Anti Narkotika Internasional 2023 (HANI 2023) yang digelar oleh Aliansi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkoba (Artipena) dengan tema Menuju Kampus Bersinar (Bersih dari Narkoba).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) berkesempatan menghadiri acara peringatan Hari Anti Narkotika Internasional 2023 (HANI 2023), yang digelar oleh Aliansi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkoba (Artipena) dengan tema “Menuju Kampus Bersinar (Bersih dari Narkoba)”.

Acara ini berlangsung di Universitas Terbuka (UT) sebagai upaya bersama untuk mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkoba di lingkungan perguruan tinggi. Perwakilan dari Universitas BSI, dihadiri langsung oleh Warek II Bidang Non Akademik, Suharyanto beserta stafnya, Irwin Ananta Vidada yang sekaligus sebagai kepala Divisi SDM dan kaderisasi Artipena.

Dalam acara ini, Irwin memberikan tanggapannya terkait peringatan HANI 2023, seperti kaderisasi, dan upaya pencegahan bahaya Narkoba. Menurut dia, Peringatan HANI merupakan momen penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama di kalangan perguruan tinggi, tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif Universitas Terbuka (UT) sebagai tuan rumah acara ini, serta partisipasi para pembicara dan peserta dalam menyuarakan pentingnya menjaga lingkungan kampus bebas dari Narkoba,” ujar Irwin.

Ia menjelaskan, Artipena mengakui peran penting kaderisasi dalam membangun kesadaran dan pemahaman yang kuat tentang bahaya narkoba di kalangan mahasiswa. Mereka berkomitmen untuk mengembangkan program kaderisasi yang efektif dan menyeluruh, sehingga anggota Artipena dapat menjadi agen perubahan yang aktif dalam mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkoba di lingkungan perguruan tinggi.

“Upaya pencegahan bahaya narkoba harus dilakukan secara holistik dan berkelanjutan. Mereka mendukung pernyataan Plt. Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) Kemendikbud Ristek Prof. Nizam, yang mendorong Artipena untuk memperluas jangkauan dan program preventif. Artipena berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah, lembaga terkait, dan masyarakat dalam meningkatkan ketahanan perguruan tinggi terhadap infiltrasi narkotika dan zat berbahaya lainnya,” pungkasnya.

Ia menjelaskan, Artipena juga mendapatkan dukungan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) dan melibatkan masyarakat dalam upaya memerangi penyalahgunaan narkoba. Kolaborasi ini merupakan langkah penting dalam menciptakan lingkungan kampus yang aman dan sehat. Artipena berharap dapat terus menjalin sinergi dengan berbagai pihak untuk mengatasi masalah narkoba secara bersama-sama.

Dalam kesempatan yang sama, Muhammad Rayhan, mahasiswa Universitas BSI dan pengurus Satuan Tugas Mahasiswa (Satma) Artipena, menyampaikan tanggapannya terkait acara peringatan Hari Anti Narkotika Internasional 2023.

“Melihat acara peringatan Hari Anti Narkotika Internasional 2023 yang diselenggarakan oleh DPP Artipena dengan tuan rumah Universitas Terbuka (UT), saya melihat banyak kebaikan dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan Narkoba di lingkungan pendidikan,” tukasnya.

Dari awal, Universitas BSI sebagai Kampus Digital Kreatif, selalu berperang melawan narkotika. Peraturan kampus juga sangat mendukung program pencegahan narkotika di kalangan generasi muda, khususnya dalam mebentengi mahasiswa Universitas BSI dari narkoba

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement