Senin 17 Jul 2023 08:33 WIB

Warga Antusias Ikuti Festival Shalawat dan Musik Islami Santri Dukung Ganjar di Malang

Musik islami dan lantunan shalawat kerap memeriahkan perayaan Tahun Baru Islam.

Festival Shalawat dan Musik Islami di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.
Foto: Dok. Sdg
Festival Shalawat dan Musik Islami di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Warga antusias mengikuti Festival Shalawat dan Musik Islami di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur pada akhir pekan kemarin. Koordinator Wilayah (Korwil) SDG Jawa Timur, Hurriyahi mengatakan, musik islami yang mengiringi lantunan shalawat kerap memeriahkan perayaan Tahun Baru Hijriah di Indonesia. Sehingga, kesenian tersebut juga perlu dilestarikan sebagai salah satu tradisi kebudayaan masyarakat.

"Karena ini menjelang Tahun Baru Islam, Tahun Baru Hijriah, sehingga kami adakan kegiatan musik shalawat ini. Sekaligus, membumikan Festival Selawat di Kota Malang. Tepatnya, di Kecamatan Lowokwaru ini," kata Hurriyahi, seperti dilansir pada Senin (17/7/2023). 

Baca Juga

Menurutnya, kegiatan kali ini mendapatkan respons yang positif dari para peserta maupun penonton. Hal itu, terlihat dari apresiasi mereka saat menyaksikan penampilan musik sambil ikut bershalawat.

Hurriyahi juga menilai warga yang hadir sangat antusias menyaksikan film dokumenter mengenai profil Ganjar Pranowo dan rekam jejaknya selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.

"Alhamdulillah, masyarakat responsnya positif terhadap sosok Ganjar Pranowo untuk memimpin negeri ini di 2024. Artinya, masyarakat berharap betul bahwa di 2024 ini Bapak Ganjar bisa memimpin negeri ini, menjadi Presiden Indonesia," katanya.

Dukungan dari masyarakat juga diberikan kepada kelompok sukarelawan SDG Jawa Timur berkat inisiatif mereka untuk memberikan bantuan sound system dan alat-alat musik untuk para santri.

"Jadi bantuan yang diberikan dari kami, Santri Dukung Ganjar merupakan sound system untuk kegiatan selawat di majelis taklim ini. Kemudian, tabanan yang itu sebagai alat musik shalawat yang itu dipakai pada kegiatan-kegiatan majelis taklim di tempat ini," kata Hurriyahi.

Sementara itu, salah satu grup yang tampil pada Festival Shalawat dan Musik Islami malam itu adalah para santri putra dari Majelis Ratib Wal Maulid Addiba'i Samaan atau Al Hidayah. Penampilan mereka disambut tepuk tangan yang meriah dari penonton.

Penyelenggaraan acara tersebut diakui sangat bermanfaat untuk melestarikan tradisi budaya masyarakat. Dalam hal ini adalah kesenian musik islami yang biasa dibawakan oleh para santri di pondok pesantren.

"Untuk tanggapannya, sekarang kan mau mengarah ke Tahun Baru Hijriah atau Tahun Baru Islam yang mana ini kegiatan positif juga," ujar salah seorang santri yang hadir di acara tersebut, Edo Parfatma.

Menurutnya, program kegiatan yang digagas kelompok sukarelawan SDG Jawa Timur itu berdampak langsung terhadap masyarakat berkat bantuan sound system hingga alat-alat musik yang memang dibutuhkan oleh para santri.

"Untuk bantuannya, (kami) sangat berterima kasih atas nama santri yang mana (bantuannya) bisa membuat dan memantik teman-teman untuk semangat lagi perihal kerohanian terus kebudayaan-kebudayaan yang berbau islami," ujar Edo.

Sebelumnya, kegiatan musik islami juga digelar SDG di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Hurriyahi mengatakan, pesta rakyat itu digelar di Desa Sema'an, Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep pada 1 Mei 2023, dan dihadiri warga dari daratan dan kepulauan Sumenep.

"Melalui kegiatan ini, kami ingin mengembangkan musik tradisional Madura dengan mengikutsertakan para santri di Kabupaten Sumenep. Kegiatan SDG ini juga untuk menanamkan nilai-nilai budaya kesenian yang ada di lapisan masyarakat Kabupaten Sumenep," kata dia, demikian dilansir dari Antara

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement