REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Dr Ma'mun Murod MSi, berharap kegiatan pelatihan gerakan kepanduan Hizbul Wathan tidak hanya sekadar gagah-gagahan saja, tapi harus menghadirkan filosofi "sedikit bicara banyak bekerja" seperti yang tertulis pada lirik lagu mars Hizbul Wathan, yang merupakan filosofi Muhammadiyah juga.
Hal tersebut disampaikan Rektor saat membuka acara Pelatihan Jaya Melati I, Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) Qobilah Jenderal Sudirman dan Khadijah Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang dilaksanakan tanggal 14-16 Juli 2023 (14-16/07/2023) di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan.
"Insya Allah ke depannya nanti pelatihan HW ini tidak hanya diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Pendidikan UMJ saja, tapi akan dilaksanakan juga di fakultas lain dan akan diatur oleh Universitas,” ungkap Ma’mun lebih lanjut.
Pelatihan Jaya Melati I Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Qobilah Jenderal Sudirman dan Khadijah UMJ ini merupakan kegiatan wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa dan mahasiswi FIP UMJ karena merupakan bagian dari mata kuliah dan kurikulum.
Dalam laporannya, Ketua HW Qobilah Putri UMJ, Sri Immawati, mengungkapkan bahwa pelatihan kali ini diikuti oleh 350 peserta yang berasal dari enam prodi FIP UMJ, serta diawasi oleh 26 orang Kwartir Pusat HW dan dosen FIP UMJ.
“FIP UMJ adalah percontohan Pelatihan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) Qobilah Jenderal Sudirman dan Khadijah Universitas Muhammadiyah Jakarta. Kami sudah memiliki modul dan kurikulum HW itu sendiri,” tambah Sri lagi.
Acara ini dihadiri oleh Rektor UMJ Dr Ma’mun Murod, SSos., M.Si, Wakil Rektor IV UMJ Dr Septa Candra, SH, MH, Wakil Dekan I FIP UMJ Ismah, MSi, para dosen dan mahasiswa FIP UMJ.