Jumat 14 Jul 2023 14:25 WIB

Diserang Warga Pakai Panah, Tiga Personel TNI-Polri di Papua Terluka

TNI-Polri diserang saat mengamankan Kampung Moanemani dan Bandara Moanemani.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Erik Purnama Putra
Prajurit TNI dan Polri mengikuti upacara apel gabungan di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin (14/10/2019).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Prajurit TNI dan Polri mengikuti upacara apel gabungan di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin (14/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Bentrok aparat gabungan TNI-Polri dengan masyarakat kembali terjadi di Bumi Cenderawasih. Di Dogiyai, Papua Tengah, sekelompok masyarakat menyerang pasukan keamanan yang mencoba melakukan pengamanan di Kampung Moanemani dan Bandara Moanemani, Jumat (14/7/2023). Akibat serangan tersebut, tiga personel TNI-Polri mengalami luka-luka.

Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar (Kombes) Ignatius Benny Prabowo mengatakan, tiga personel yang mengalami luka-luka akibat serangan panah dan memar-memar akibat lemparan batu. Bripda Eliezer, personel Polres Dogiyai, mengalami luka tembus anak panah di bagian lengan kiri.

Satu personel bantuan dari Koramil Monomani Serka Stewart Tapilatu terkena panah di bagian lengan kanan. "Dan satu personel Brimob BKO Dogiyai juga mengalami luka-luka," kata Prabowo dalam siaran pers yang diterima wartawan di Jakarta, Jumat.

Benny tak menyebutkan pangkal persoalan serangan dari kelompok masyarakat terhadap anggota TNI-Polri tersebut. Hanya saja, kata dia, penyerangan tersebut terjadi ketika personel gabungan TNI-Polri berusaha melakukan pengamanan di Kampung Moanemani dan Bandara Moanemani.

Pengamanan di dua lokasi tersebut karena sehari sebelumnya terjadi aksi kerusuhan dan pembakaran serta penjarahan sejumlah rumah dan kegiatan usaha masyarakat. Satuan keamanan yang mencoba melakukan pengamanan dan evakuasi korban ke bandara malah mendapatkan serangan dari warga.

"Saat aparat gabungan melakukan pengamanan guna mengevakuasi korban dan masyarakat, sekelompok massa melakukan serangan dengan panah dan batu," ujar Benny.

Serangan kelompok masyarakat itu bukan cuma menyasar ke personel TNI-Poli. Namun, juga menjadikan helikopter untuk mengevakuasi korban luka-luka sebagai target. "Saat helikopter evakuasi melakukan pendaratan di Bandara Moanemani untuk evakuasi, juga turut diserang menggunakan panah," kata Benny.

Beruntung proses evakuasi berhasil cepat dan helikopter membawa sejumlah korban ke Nabire. Benny juga melaporkan, serangan terhadap personel TNI-Polri kali ini, kemungkinan terkait dengan peristiwa pada Kamis (13/7/2023). Kemarin, sekelompok orang tak dikenal (OTK) juga melakukan penyergapan dan penyerangan terhadap Personel Gabungan Operasi Damai Cartenz.

Disebutkan satu personel Damai Cartenz mendapatkan luka akibat sabetan kapak. Benny mengatakan, dari laporan yang diterima, penyergapan dan penyerangan itu terjadi ketika sejumlah personel Damai Cartenz menggunakan mobil dinas untuk mengantarkan salah satu anggota yang sedang sakit.

"Saat sedang mengantarkan ke Rumah Sakit Paniai, di tengah jalan di Kampung Idakebo, di Distrik Kamuu Utara, Dogiayai, tujuh orang bersenjata tajam melakukan pengadangan," ujar Benny.

Aksi pengadangan itu sempat direspons dengan meminta para OTK keluar jalan. Namun, hal tersebut berujung pada penyerangan. "Pada saat anggota membuka pintu mobil, tiba-tiba dari belakang satu OTK melemparkan kapak ke arah mobil yang mengakibatkan satu personel mengalami luka di pelipis mata," kata Benny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement