REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rilis terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan pemilih kuat Prabowo Subianto hanya 59 persen. Raihan itu tertinggal dari bakal calon presiden (capres) lain seperti Anies Baswedan dengan 61 persen dan Ganjar Pranowo dengan 73 persen.
Saiful Mujani menuturkan, temuan ini logis jika dilihat dari aspek partai. Ia menerangkan, partai yang mendukung Prabowo merupakan Gerindra dengan kekuatan di parlemen nomor tiga, lebih kecil dibanding PDI Perjuangan.
"Karena itu, pendukung Prabowo umumnya datang dari partai-partai yang lain. Mereka umumnya merupakan pendatang baru untuk Prabowo, menjadi logis kalau pilihannya belum mantap," kata Saiful, Kamis (13/7/2023).
Sebab, mereka akan menunggu perkembangan apakah akan semakin nyaman mendukung Prabowo atau tidak. Serupa, Anies belum jadi kader partai dan belum terlihat memiliki preferensi menjadi anggota partai tertentu.
Ia menerangkan, partai dalam beberapa aspek merupakan jangkar untuk mengikat pilihan terhadap capres dengan partai politik. Artinya, posisi partai memang bisa menjembatani antara pemilih dengan calon presiden.
"Ganjar sudah lama terasosiasi dengan PDIP karena dia kader PDIP. Karena itu, kalau pemilih PDIP lebih solid ke Ganjar, itu logis. Selain itu, jumlah pemilih PDIP lebih besar dan signifikan dibanding partai lain," ujar Saiful.