REPUBLIKA.CO.ID, REMBANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, meninjau pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH) yang berada di Desa Kunir, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang. Total ada dua unit rumah di Desa Kunir yang mendapatkan bantuan RTLH dari Pemprov Jawa Tengah. Masing-masing penerima bantuan bernama Ibu Supriyati dan Ibu Titi.
Dalam tinjauannya, Ganjar mengaku senang dengan pembangunan RTLH yang dilaksanakan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Jawa Tengah.
"Yang menarik adalah gotong royong dari keluarganya, sehingga rumahnya menjadi lebih bagus. Ini ada dua rumah di sini penampakannya bagus," ujar Ganjar seperti dilansir pada Selasa (11/7/2023).
Tak hanya renovasi bangunan rumah gratis untuk warga, bantuan RTLH juga sudah termasuk pembangunan jambanisasi dan listrik. Ganjar menyebutkan, hal itu untuk mendukung terciptanya kesehatan yang baik untuk seluruh anggota keluarga yang tinggal di dalamnya.
"Kalau kita melihat kondisi rumahnya makin layak huni, makin sehat, tentu kita senang. Maka kita cek apakah sudah punya jamban atau belum dan sudah ada alhamdulillah," ucap Ganjar.
"Jadi kalau jamban ada, listrik ada, air bersih ada, rumahnya layak maka sebenarnya ini sudah cukup untuk bisa memberikan kesehatan yang lebih baik," sambung Ganjar.
Hingga akhir bulan Juni tahun 2023, Pemprov Jawa Tengah melalui bantuan keuangan ke pemerintah desa telah merealisasikan 6.557 unit RTLH, termasuk peningkatan kualitas RTLH.
Untuk tahun 2023 ini, Ganjar Pranowo menargetkan 15.225 unit RTLH bisa dibangun sebagai bagian dari upaya percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah.
Adapun, pihaknya juga mengoptimalkan penanganan kemiskinan ekstrem di Provinsi Jateng dengan melakukan verifikasi dan validasi data serta intervensi.
“Kami di Jateng coba mendesain khusus ya untuk penanganan kemiskinan ekstrem, khusus. Kemarin teman-teman kades sudah bantu mendata, verifikasinya sekarang sudah seratus persen. Beberapa intervensinya sudah mulai bagus, kami cek rumah yang tidak layak huni, kami cek jambannya, airnya, anak tidak sekolah, dan penyandang disabilitas. Ini beberapa yang menjadi prioritas kami,” kata dia, demikian dilansir dari Antara.