Senin 10 Jul 2023 15:19 WIB

Survei Indikator: Nama Sahroni Muncul Jadi Cawapres Pilihan Warga DKI

Sahroni masuk dalam 10 pilihan teratas dari hasil survei di sejumlah titik Jakarta.

Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni.
Foto: Dok. DPR RI
Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indikator Politik Indonesia (IPI) merilis hasil survei terbaru, dan nama Bendahara Umum DPP Partai Nasdem Ahmad Sahroni muncul sebagai nama calon wakil presiden (cawapres) alternatif. Laki-laki yang kerap disapa Crazy Rich Tanjung Priok rersebut muncul sebagai kandidat cawapres pilihan masyarakat DKI Jakarta.

Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi memaparkan, Sahroni kini masuk ke dalam 10 pilihan teratas dari hasil survei di sejumlah titik di Ibu Kota. Wakil Ketua Komisi III DPR RI tersebut memperoleh angka survei satu persen.

Nama Sahroni memang mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibanding survei sebelumnya yang digelar pada Juli 2022 lalu. Ahmad Sahroni kini bersanding dengan beberapa tokoh lainnya seperti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang meraih 2,2 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 1,7 persen, dan Erick Thohir 1,4 persen.

"Sahroni mengalami kenaikan sebagai capresnya. Walaupun selisih dengan nama-nama di atasnya masih cukup jauh," kata Burhanuddin dalam siaran tertulis di Jakarta pada Ahad (9/7/2023).

Adapun hasil survei IPI, capres teratas di Jakarta, masih ditempati oleh Anies Rasyid Baswedan 35,7 persen, Ganjar Pranowo 28,3 persen, dan Prabowo Subianto 13,8 persen. Menurut Burhanuddin, dengan munculnya beberapa baru di survei Jakarta, hal itu sudah menjadi temuan menarik tersendiri baginya.

"Orangnya bukan hanya itu-itu saja, jadi kita tampilkan, silahkan warga memilih. Ada beberapa nama baru, yang kalau survei di nasional enggak muncul, tapi di DKI Jakarta muncul," terangnya.

Munculnya nama baru menjelang pesta elektoral 2024 tentu merupakan wujud dari harapan masyarakat. Pasalnya dengan begitu, pilihan masyarakat akan lebih terbuka luas ketimbang sebelumnya. "Jadi itu nama-nama yang mungkin di DKI Jakarta suaranya lebih kelihatan ketimbang di tingkat nasional," kata Burhanuddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement