REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Krakatau Sarana Properti (KSP), bagian dari Krakatau Steel Group di bawah Subholding dari PT Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI), berencana membangun kawasan industri di luar Cilegon, Banten, yaitu di Gresik, Jawa Timur. “Tiga minggu lalu, kami menangkap peluang dari rencana pembangunan kawasan industri di Gresik dari salah satu mitra Krakatau Steel," kata Direktur Utama PT KSP Iip Arief Budiman seperti dilansir dari Kantor Berita Antara, Ahad (9/7/2023).
Saat merayakan ulang tahun ke-2 perusahaan, Iip mengatakan, peluang untuk menjadi juara di luar Cilegon semakin terbuka karena Undang-Undang (UU) menyebut industri harus berada di sebuah kawasan. Karena itu, perusahaan juga mulai bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk membangun kawasan industri di luar kota Cilegon yang salah satunya di kawasan Gresik.
Perusahaan yang resmi berdiri pada 1 Juli 2021 dan menjadi bagian dari Subholding PT Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI) merupakan perusahaan dengan bidang usaha utama sebagai pengelola kawasan industri, kompetensi utama KSP adalah menyediakan dan mengelola kawasan industri dengan layanan lengkap dan terintegrasi.
Layanan yang disediakan KSP mencakup fasilitas yang diperlukan oleh para investor di Kawasan Industri Krakatau seperti infrastruktur dan utilitas kawasan diantaranya jalan, pelabuhan, listrik, air dan gas.
Perusahaan, katanya, memiliki pengalaman dalam membangun dan mengelola properti industri baik melalui Kawasan Industri Krakatau terpadu di Kawasan Industri Krakatau 1, Kawasan Industri Krakatau 2 dan Kawasan Industri Krakatau 3, maupun melalui pergudangan antara lain Pergudangan Krakatau 1, Pergudangan Antartika, Pergudangan Australia dan Pergudangan Krakatau 2 serta Bangunan Pabrik Siap Pakai.
Selain itu, perusahaan juga memiliki pengalaman dalam mengelola dan mengembangkan properti komersial sebagai pendukung kegiatan industri. Properti komersial yang dimiliki dan ditawarkan oleh KSP antara lain hotel, golf and sport center dan perumahan.
Iip menambahkan, pihaknya akan fokus pada dua hal yaitu properti dan pergudangan. Itu karena, permintaan terhadap dua sektor tersebut masih tinggi. Dalam waktu dekat perusahaan akan membuka 1-2 unit perumahan yang baru, sedangkan untuk pergudangan, saat ini perusahaan sudah mengelola 64 gudang dengan total lahan yang terutilisasi 14 hektare.