Sabtu 08 Jul 2023 15:35 WIB

Gcreasi Jadi Ruang Kaum Difabel Unjuk Kebolehan di Malang

Seni Harmoni Ekspresi ini ditujukan untuk menambah kepercayaan diri.

Pagelaran Harmoni Ekspresi, di Malang, Jatim.
Foto: Dok. Web
Pagelaran Harmoni Ekspresi, di Malang, Jatim.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Keterbatasan bukan suatu hambatan kaum difabel untuk berkreasi dan menunjukkan kebolehan mereka. Hal inilah yang mendorong relawan Ganjar Creasi (Gcreasi) memberikan ruang lewat pagelaran Harmoni Ekspresi. Kegiatan bertajuk "Difabel Bisa Berkarya - Menembus Asa Tanpa Batas" ini berkolaborasi bersama Yayasan Disabilitas Waroeng Inklusi (YDWI) Malang dan digelar di wilayah Kelurahan/Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur. 

Gcreasi merupakan jaringan alumni muda tiga kampus tersohor di Jatim, yakni Universitas Brawijaya (UB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Airlangga (Unair) yang sepakat mendukung Ganjar Pranowo. 

Baca Juga

"Jadi, motivasi diadakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan akselerasi yang justru karena dengan segenap keterbatasan mereka harus mendapatkan akselerasi lebih yang harus kita tunjang bersama-sama lah ya," ungkap Perwakilan Koordinator Gcreasi, Sutriyadi seperti dilansir pada Sabtu (8/7/2023). 

Dia mengatakan, Harmoni Ekspresi ini ditujukan untuk menambah kepercayaan diri, dan menjunjung tinggi kesetaraan bahwa kaum difabel memiliki kesempatan yang sama. 

"Kami sebagai relawan dari Gcreasi itu merasa terpanggil untuk memberikan akselerasi semaksimal mungkin buat mereka agar bakat-bakat kemudian potensi-potensi itu bisa terwadahi," kata dia. 

Puluhan difabel menyajikan penampilan memukau, mereka unjuk bakat dan kebolehan dalam acara ini mulai dari tarian, puisi, dan bernyanyi. Bahkan, ada juga pameran hasil karya mereka seperti lukisan, kriya, kaligrafi dan lainnya. 

Susanti Oktavia misalnya, perempuan berusia 35 tahun ini memiliki keterbatasan gerak (tuna daksa). Namun, dia terus memupuk semangat dalam diri untuk berkarya dan terus melangkah. Dia pun menampilkan sebuah puisi berjudul "Ayah untuk Negeri" di atas kursi roda. 

"Puisi itu terinspirasi dari film biografi nya Pak Ganjar yang judulnya anak untuk negeri. Setelah nonton lagi film itu, terus nonton podcast-podcastnya bareng bapak, mbak Najwa Shihab dan kemudian tercipta lah puisi ini," kata dia. 

Ketua YDWI Malang, Afifah Setiani (53 tahun) mengapresiasi kegiatan Gcreasi yang telah memberikan kesempatan atau wadah para difabel untuk berkreasi. 

"Sangat-sangat berkesan terus inilah memang yang diharapkan semua orang, khususnya orang tua disabilitas juga untuk disabilitas sendiri. Karena apa? Peluang dan kesempatan untuk mengapresiasi bakat minat potensi itu ya disini lah," kata dia.

Sebelumnya, sejumlah alumni Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan Universitas Airlangga yang tergabung dalam Gcreasi telah mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar. 

“Saya berharap dukungan baik itu dari akademisi, rakyat dan semua kalangan mampu memenangkan Bapak Ganjar Pranowo dan meneruskan estafet kepemimpinan sebagai seorang presiden,” ujar Koordinator Gcreasi Suryo Adi Prakoso, demikian dilansir dari Antara

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement